Wali Kota Bandung nonaktif, Yana Mulyana terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan suap pengadaan CCTV dan penyediaan jaringan internet program Bandung Smart City.
"Menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada penegak hukum maupun KPK. Pihak penegak hukum diminta segera membuktikan jika benar ada kasus suap melilit yang bersangkutan," kata Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Barat Ihsanudin, Senin (17/4/2023).
Baca Juga: Sebelum Ditangkap KPK, Yana Mulyana Sempat Nasihati Anak Buahnya soal Kejujuran
DPD Partai Gerindra Jabar menyebutkan bahwa Yana Mulyana bukan pengurus partai di DPC Partai Gerindra, melainkan hanya anggota.
Menurutnya, kasus OTT KPK yang menjerat Yana Mulyana itu sangat mengecewakan Partai Gerindra. Ihsanudin menyebutkan bahwa Partai Gerindra marah dan kecewa dengan tindakan Yana Mulyana karena kasus itu bisa mencoreng citra partai yang diketuai Prabowo Subianto itu.
"Mengapa saat Partai Gerindra elektabilitasnya naik tinggi, bahkan untuk calon presiden Pak Prabowo nomor satu dan ini tiba-tiba dari kadernya ada yang tersandung dugaan korupsi," ujarnya.
Baca Juga: Wali Kota Bandung Yana Mulyana Resmi Jadi Tersangka Gratifikasi Pengadaan CCTV
Selain itu, ia menilai OTT KPK yang menjerat Wali Kota Bandung tersebut bisa mempengaruhi elektabilitas partai. Terlebih, Yana sempat menjadi kandidat Ketua DPC Partai Gerindra Kota Bandung.
"Sangat kecewa karena terjadi itu. Mudah-mudahan ini masalah kecil dan sebetulnya ini kesalahan pribadi dia," lanjutnya.
Lihat Sumber Artikel di Suara.com Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan Suara.com.