Soal Impor Kereta Bekas, Andre Rosiade: Kalau Stasiunnya gak Dibenahi Masyarakat Akan Tetap Kayak Cendol

Soal Impor Kereta Bekas, Andre Rosiade: Kalau Stasiunnya gak Dibenahi Masyarakat Akan Tetap Kayak Cendol Kredit Foto: Taufik Idharudin

Anggota Komisi VI DPR Fraksi Gerindra Andre Rosiade menyebut bahwa impor kereta bekas dari Jepang masih tidak akan cukup menyelesaikan permasalahan masyarakat atau penumpang yang selalu menumpuk pada Commuter atau Kereta Listrik (KRL).

Andre menilai, impor kereta bekas tergantung pada keputusan pemerintah. Karena adanya keterpaksaan yang mendesak, rencana impor tersebut bisa saja disetujui.

"Kan kita udah sepakat nih harus ada keputusan dari pemerintah. Kita minta pemerintah ada keputusan akhir April selambat-lambatnya awal Mei. Kemungkinan pemerintah akan mengambil keputusan yang pertama, untuk 2023 karena memang ada situasi darurat keperpaksaan kemungkinan impor disetujui," katanya saat melakukan inspeksi di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, Senin (17/4/2023).

Baca Juga: Tepok Jidat! Orang Lagi Bahas KRL, Eh Anggota DPR Ini Malah Ngomongin Kereta Api Jarak Jauh, Enggak Bisa Bedain Bu?

Andre mengatakan, untuk 2024 waktu masih luas sehingga masih bisa retrovit di PT INKA. Setelah impor menurutnya, kebijakan tersebut harus disetop, produksi dalam negeri setelahnya harus dilakukan.

"Itu keputusan win win solusion-nya. Tapi keputusan itu nggak cukup nih," tuturnya.

Baca Juga: Pemerintah Bedakan Tarif KRL Buat yang Kaya dan yang Miskin, Pengamat Transportasi Nggak Terima: Diskriminatif!

Namun ia menegaskan, keputusan impor dan segala macamnya dianggap belum cukup menyelesaikan carut marut penumpang yang menumpuk.

"Harus ada penyelesaian soal stasiun karena kalau pun ditambah rangkaian, jadwal, kalau stasiun nggak dibenahi masyarakat akan tetep kayak cendol," ujarnya.

Baca Juga: Bakal Ada Perbedaan, Habib Rizieq Sarankan Umat Islam Ikuti Pemerintah Soal ini!

Lebih lanjut, Andre pun mengusulkan agar Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) kebijakan transit penumpang terpusat di Stasiun Manggarai dihentikan terlebih dahulu.

"Makanya saya usul silakan DJKA fokus memperluas ini dulu. Transit Bogor Tanah Abang dihentikan dulu biarkanlah Bogor Tanah Abang langsung. Kenapa karena stasiun ini belum memenuhi kapasitas. Kapsitas ini 30 ribu orang sehari 120 ribu nggak cukup," katanya.

Lihat Sumber Artikel di Suara.com Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan Suara.com.

Terkait

Terpopuler

Terkini