Peluang Partai Gerindra dan PDI Perjuangan untuk berkoalisi di Pilpres 2024 tampaknya amat sangat kecil. Hal ini tidak terlepas dari sikap kedua belah pihak yang tidak mau saling mengalah soal siapa yang dinilai paling pantas menempati posisi capres.
Politisi Partai Gerindra, Andre Rosiade menegaskan pihaknya sama sekali tidak pernah membicarakan soal peluang Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto untuk menjadi cawapres. Menurutnya, keputusan Prabowo capres sudah harga mati.
"Apakah mungkin Pak Prabowo menjadi cawapres? kita ingin tegaskan disini, keputusan Rapimnas Partai Gerindra 12 Agustus 2022 menyatakan Prabowo Subianto adalah calon presiden, bukan calon wakil presiden, clear itu," ucap Andre dalam diskusi daring Total Politik, Rabu (19/4/2024).
Hal itu disampaikan Andre merespon pertanyaan apakah Gerindra punya peluang untuk berkoalisi dengan PDIP. Andre pun sepakat dengan apa yang sebelumnya disampaikan politisi PDIP, Yohanis Fransiskus Lema.
Dimana, Sosok yang akrab disapa Ansy Lema itu menegaskan bahwa PDIP tidak akan mungkin menerima pinangan sebagai calon wakil presiden di Pilpres 2024, sekalipun pinangan itu datang dari Prabowo. Sebab, PDIP disebut punya banyak kader mumpuni yang layak jadi capres.
"Menurut saya pernyataan Bang Ansy wajar, logis, karena memang partai politik itu punya sekolah kader, Gerindra juga punya sekolah kader, memang partai politik itu harus menciptakan dan menelurkan kader-kader yang siap perbaiki Indonesia," kata Andre.
"Wajar kalau setiap partai menginginkan, Gerindra, PDIP maupun partai yang lain untuk kader terbaiknya menjadi calon presiden, mimpin Indonesia supaya bisa melaksanakan manifesto partai. Agak aneh kalau kita kasih kesempatan sama orang lain yang bukan kader kita," sambungnya.
Meski Gerindra dan PDIP tak menemui kecocokan dalam penentuan capres, Andre mengaku bahwa hubungan Prabowo dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri masih berlangsung cukup baik.
"Tapi tentu komunikasi kita dengan Ibu Mega sangat baik, dengan Mbak Puan sangat baik, bahkan beberapa minggu yang lalu ketemu di HUT TNI AU bagaimana Pak Prabowo dan Ibu Mega berkomunikasi, berdialog juga dengan Mbak Puan," pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Politisi PDI Perjuangan, Yohanis Fransiskus Lema menegaskan bahwa partainya tidak akan mungkin menerima pinangan sebagai calon wakil presiden di Pilpres 2024, sekalipun pinangan itu datang dari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
"Untuk apa kita hanya sekedar menjadi mengambil posisi nomor dua kalau sebenarnya kami punya kapasitas untuk berada di posisi nomor satu," kata Lema.
Lema menegaskan, sebagai partai pemenang pemilu, PDIP dianggap punya kemampuan yang mumpuni untuk mematok posisi calon presiden. Apalagi, PDIP juga memiliki banyak kader yang dianggap punya kapabilitas untuk memimpin.
"PDI Perjuangan itu hari ini pemenang pemilu dan kemudian mandatnya itu jelas diberikan kepada Ibu dan kami punya stok kader yang tidak kurang," ucapnya.