Mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Yudi Purnomo Harahap, mengomentari aksi Firli Bahuri yang sowan ke rumah dinas Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Kedatangan Firli ke rumah dinas Jenderal Listyo diduga karena imbas dari pencopotan Brigjen Endar Priantoro sebagai Direktur Penyelidikan KPK. Yudi menilai itu menjadi bukti bahwa Ketua KPK itu sedang ketakutan akibat ulahnya sendiri.
“Sowannya Firli Bahuri ke Kapolri di Rumah Dinas Kapolri merupakan bukti Firli sedang ketakutan akibat ulahnya sendiri,” ujarnya dikutip Populis.id dari Republika.co.id pada Kamis (20/4/2023).
Menurut Yudi, sangat tidak bagus menyebarkan foto pertemuan tersebut. Apalagi yang membagikannya adalah pihak Firli sendiri. Oleh karena itu, ia merasa orang nomor satu di KPK itu ketakutan usai memecat Brigjen Endar.
Sebagaimana diketahui, Firli disebut-sebut sebagai dalang di balik pencopotan Endar dari jabatannya sehingga ia dikembalikan ke Polri. Padahal, ia memiliki prestasi dan tidak melakukan pelanggaran etik berat.
Setelah pencopotan tersebut, KPK juga mengalami kegaduhan karena adanya kebocoran dokumen penyelidikan terkait dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Akibatnya, KPK didemo dan didesak untuk mencopot Firli dari jabatannya sebagai ketua.
Yudi mengatakan, “Alasan-alasan tersebut tentu membuat Firli berpikir bahwa dia sedang berada di ujung tanduk.”
“Apalagi sudah banyak laporan masyarakat ataupun gerakan mahasiswa, termasuk Endar Priantoro kepada Dewas, Polri, dan terakhir ombudsman baik terhadap dirinya, pimpinan KPK lainnya, sekjen KPK, ataupun Kepala Biro SDM KPK,” sambungnya.
Lebih lanjut, Yudi menduga Firli tahu bahwa dirinya telah diproses di Dewan Pengawas. Oleh karena itu, ia melakukan segala cara untuk membela diri, termasuk mengunjungi kediaman Kapolri.
“Juga apresiasi tinggi perlu dihaturkan kepada Kapolri yang berjiwa besar dan bijaksana mau menerima Firli di tengah kesibukan beliau,” terang Yudi.
Ia menambahkan, “Padahal, kita tahu betapa arogannya pimpinan KPK ketika suratnya perpanjangan Brigjen Pol Endar Priantoro yang ditandatangani langsung oleh Kapolri tidak diindahkan Firli CS.”
Yudi sendiri merasa masalah penyalahgunaan wewenang dalam pencopotan Brigjen Endar serta dugaan kebocoran dokumen terkait Kementerian ESDM akan terus ditindaklanjuti. Sebagai mantan penyidik, ia meyakini bukti-buktinya sudah kuat.
Lihat Sumber Artikel di Republika Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan Republika.