Juru Bicara Komando Nasional Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Sebby Sambom mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencopot Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dari jabatannya.
Sebby menyebut, Yudo Margono telah banyak melakukan pembohongan publik atas kondisi di Papua.
Pertama, Yudo berbohong dengan menyebut pilot Susi Air, Phillip Mehrtens tidak disandera oleh OPM, melainkan bersembunyi di dalam hutan dan akan segera dicari TNI.
Kedua, Yudo juga berbohong ihwal kematian empat prajurit TNI dalam kontak senjata dengan OPM pekan lalu. Yudo mengeklaim bahwa tak ada peristiwa baku tembak antara TNI dengan OPM.
"Panglima ini layak diberhentikan. Presiden Republik Indonesia Joko Widodo harus berani berhentikan dia (Yudo Margono), copot dari jabatannya karena dia melakukan pembohongan publik nyata-nyata sudah dua kali," ujar Sebby dalam keterangan persnya yang diterima di Jakarta, Kamis (20/4/2023).
Baca Juga: Tim Gabungan TNI-Polri Evakuasi Jenazah Prajurit TNI yang Tewas Akibat Kontak Senjata dengan OPM
Lebih lanjut, Sebby mengatakan bahwa Yudo Margono tak bertanggung jawab atas tewasnya prajurit TNI di tangan OPM.
Menurutnya, Yudo bukannya segera mengevakuasi prajurit yang tewas malah melakukan pembohongan publik dengan mengatakan tak ada peristiwa kontak senjata.
"Panglima tidak bertanggung jawab. Anggotanya korban dia tak mau evakuasi cepat, tapi justru dia menipu publik," ucap Sebby.
Baca Juga: Bahaya! Kelompok yang Serang Pasukan TNI di Nduga Papua Diduga Tentara Bayaran, Bukan KKB!
Sebelumnya, tim gabungan TNI-Polri berhasil mengevakuasi empat prajurit TNI yang tewas di Mugi-man, Nduga, Papua Pegunungan.
Jenazah Pratu Arifin, Pratu I, Pratu K, dan Prada S telah dievakuasi dari Nduga menuju RSUD Timika, Mimika, Papua pada Rabu (19/4).
Empat prajurit itu tewas saat tengah bertugas menyisir wilayah Mugi-man, Nduga, Papua untuk mencari pilot Susi Air pada pekan lalu. Mereka yang tergabung dalam 36 prajurit itu terlibat baku tembak dengan TPNB-OPM.