Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun mengungkapkan dua ancaman untuk gagalkan Anies Baswedan maju sebagai calon presiden di Pilpres 2024 mendatang.
Apabila dua ancaman tersebut terealisasikan, maka bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan itu terancam gagal menjadi capres.
Menurut Refly, hingga kini masih ada upaya-upaya yang diduga akan dilakukan Istana Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengagalkan Anies berkontestasi di ajang politik 2024 mendatang.
Refly mengatakan walau kini Anies sudah didukung oleh tiga partai, yaitu Demokrat, PKS dan Nasdem, tetap ada ancaman lain.
“Ancaman belum selesai buat Anies,” tuturnya dilansir dari kanal Youtube Refly Harun pada Rabu (26/5/2023).
Ia menilai ancaman pertama Anies gagal menjadi capres, salah satunya bisa saja ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi atas penyelenggaraan Formula E yang kini tengah didalamai oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Kemudian, ancaman selanjutnya yang nyata yaitu dengan memenangkan Moeldoko dalam polemic Partai Demokrat.
“Lebih mudah yaitu menangkan saja Moeldoko (PK Kasus Demokrat), alasan bisa dibuat-buat, walaupun 16 kali kalah sebelumnya, tapi kalau yang ke-17 ini menang, maka Moeldoko akan menguasai Demokrat,” ujarnya.
Baca Juga: Anies Baswedan Dituding Alirkan Dana Formula E ke Anggota Komisi III DPR, Apa Benar?
Sehingga, menurutnya, jika Demokrat sudah berada di tangan Moeldoko, yang dalam hal ini representasi dari Istana, lantaran menjabat sebagia kepala staf presiden (KSP) tentu saja akan menarik diri dari dukung Anies Baswedan.
“Apakah ada alternative? Ya, ada gossip yang mengatakan, kalau Demokrat terpaksa out, PPP yang in atau PKB yang in,” ucap Refly.
“Tapi apakah PKB berani menentang titah istana? PPP berani menentang titah istana?” tanyanya.
