Politisi Partai Ummat Mustofa Nahrawardaya mengklaim berbagai kasus yang terjadi di Indonesia sekarang ini mulai dari kasus terorisme hingga kasus intoleransi sengaja dimainkan oleh intelijen asing. Dia menyebut intelijen asing itu memang sengaja dibayar untuk bikin onar negara ini dengan berbagai kasus sensitif.
"Mereka bekerja sangat terstruktur, sistemik, dan masif, mengendalikan Indonesia ini dari belakang berkaitan dengan terorisme, radikalisme dan intoleransi," kata Mustofa dalam sebuah diskusi di televisi nasional dilansir Rabu (26/4/2023)
Mustofa mengatakan dari data yang ia kantongi, sekarang ini intelijen asing ini sudah menyusup di berbagai sektor, ada yang menyamar menjadi dosen, ada pula yang menyamar menjadi wartawan, hingga menjadi guru dan mahasiswa.
Tak main-main Mustofa mengklaim jumlah intelijen asing itu mencapai 60 ribu orang. Dia menyebut data ini dapat kan dari mantan salah satu Direktur BAKIN (sekarang BIN) AC Manullang.
"Data ini sudah diungkap oleh AC Manullang almarhum, di Indonesia ini bercokol 60.000 intelijen asing yang dibayar untuk menyamar sebagai dosen, guru, mahasiswa, wartawan," tuturnya.
Mustofa mengatakan kasus-kasus intoleransi seperti larangan ibadah bagi umat kristen serta sulitnya membangun tempat ibadah masyarakat minoritas yang belakangan marak terjadi juga tidak terlepas dari campur tangan intelijen asing ini. Dia mengatakan, saat ini memang ada operasi rahasia, ada kekuatan besar yang menghancurkan toleransi di negara ini.
"Makanya kita sering enggak sadar juga, misalnya antara menghentikan kegiatan ibadah Kristen dan ceramah sesama umat Islam kok ikut dibubarkan, masalahnya apa? Kan enggak jelas juga," katanya.