Politisi PDI Perjuangan, Gilbert Simanjuntak mengaku pihaknya sangat marah dengan pernyataan tiktoker Bima Yudho yang dinilai telah menghina ketua umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Dimana, mahasiswa yang sedang menuntaskan studinya di Australia itu menyebut Megawati Janda.
Gilbert mengatakan, saat ini beberapa anggota DPRD Lampung telah melayangkan laporan ke pihak kepolisian setempat setelah pernyataan BimaYudha viral di media sosial. Gilbert bilang sekarang ini pihaknya sedang menunggu kabar dari DPRD Lampung terkait hasil laporan polisi tersebut.
"Saya masih menunggu hasil laporan polisi Anggota DPRD Lampung ke polisi, karena ucapan yang bersangkutan," kata Gilbert saat dikonfirmasi Populis.id, Rabu (26/4/2023).
Anggota DPRD DKI Jakarta itu menilai, sikap Bima yang demikian menunjukkan bahwa dirinya bukan orang yang berpendidikan. Sebab, pernyataan yang diucapkannya itu benar-benar dianggap tidak pantas.
"Saya melihat yang bersangkutan bukan orang sekolahan dan tidak sopan, kurang ajar," kat dia.
Apalagi, sejauh ini tidak ada bukti kuat yang menandakan bahwa Bima Yudho sedang menempuh pendidikan di Australia. Jika tidak sedia meminta maaf dan menarik ucapannya, Bima disebut harus siap menghadapi proses hukum.
"Kita tidak punya bukti dia sekolah atau tidak. Sebaiknya ucapannya itu kalau masih bisa di take down saja, atau dia hadapi secara hukum," ujarnya.
Sebelumnya, viral video Bima saat dirinya mereaksi pertanyaan Najwa Shihab ke Ganjar Pranowo soal apakah sikap penolakan Timnas Israel di Piala Dunia U-20 merupakan perintah Megawati.
Namun dalam video tersebut Bima tidak menyebut nama Megawati dengan benar, melainkan memberi sebutan lain yang dianggap tidak sopan yaitu dengan sebutan janda.
“Udah ketebak dah. Lagian disuruh ngomong ama itu janda, janda satu itu, lo (Ganjar, red) nurut. Aduh, udah deh enggak usah ditanggepin, kabur, kena lo,” kata Bima dalam video viral itu.
