Pengamat Politik Rocky Gerung menilai bakal calon presiden dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo dan Sandiaga Uno tidak akan berduet di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Rocky menilai, latar belakang Sandiaga tak cocok dengan PDIP. Menurutnya, Sandiaga juga sebelumnya hanya tokoh bisnis yang dikenal di kalangan bisnisman, dan kemudian mendapat keuntungan dari posisi tersebut untuk menjadi politisi.
“Bagaimanapun waktu Sandi dinyatakan sebagai calon wakil presiden (2019), itu pasti pasar bergairah juga karena menganggap jika ekonomi Indonesia dipimpin oleh wakil presiden yang paham tentang ekonomi. Itu udah sinyal yang biasa, walaupun akhirnya dia kalah kan bersama Prabowo,” ungkapnya.
“Dan tidak menutup kemungkinan, Sandi saat ini mungkin menganggap bahwa dengan memiliki status sebagai calon wakil presiden dari Ganjar bakal berpengaruh ke market,” ungkapnya.
“Dimana pasar tentu mulai menduga kalau dia menang regulasinya lebih baik buat market kan, dan itu yang saya anggap bahwa ya Sandi mungkin lebih baik buat market. Tapi buruk buat ide keadilan sosial dari Soekarno tuh (PDIP) yang menjadi partainya Ganjar,” tuturnya.
Diketahui, keluarnya Sandiaga Uno dari Partai Gerindra semakin kencang berhembus. Kabar itu disampaikan oleh Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad.
Baca Juga: Agar Ganjar dan PDIP ‘Blingsatan’, Prabowo dan Anies Harus Lakukan Ini
“Pak Sandi sudah pernah menyatakan dirinya akan pamit dari Gerindra kepada Pak Prabowo,” tutur Sufmi Dasco.
Lihat Sumber Artikel di Suara.com Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan Suara.com.