Keluarga almarhum AKBP Buddy Towoliu angkat bicara mengenai kematian Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur itu. Pihak keluarga tidak terima dengan pernyataan Polda Metro Jaya yang menyebut yang bersangkutan tewas karena bunuh diri.
Paman dari AKBP Buddy, Cyprus A mengaku sampai sekarang ini pihak keluarga merasa banyak keganjilan dari kematian keponakannya tersebut sebab sejauh ini yang bersangkutan diketahui sehat secara jasmani. Kondisi ekonominya juga baik-baik saja bahkan keluarganya sangat harmonis.
Cyprus A mengatakan pada hari dimana AKBP Buddy ditemukan tak bernyawa di pinggir rel kereta api Stasiun Jatinegara, Jakarta Timur, yang bersangkutan berangkat ke kantor di Polres Jakarta Timur dengan menggunakan jasa ojek online, padahal dia sangat jarang menggunakan transportasi daring.
“Ya sehat, pergi ke kantor Polres Jakarta Timur, baru dia (AKBP Buddy) dari rumah itu bareng dengan Pak Didik yang diminta tolong merehab ruangannya,” ujar Cyprus A dalam sebuah wawancara di salah satu stasiun televisi nasional dilansir Populis.id Senin (1/5/2023).
Cyprus mengatakan, saat itu AKBP Buddy memang agak tergesa-gesa berangkat menuju kantornya setelah menerima panggilan telepon. Pihak keluarga tidak mengetahui secara persis siapa yang menelpon AKBP Buddy sebelum ia ditemukan tewas mengenaskan. Namun tak berselang lama pihak keluarga mendapat kabar bahwa Buddy ditemukan tewas di pinggir rel kereta api,
“Dalam perbincangan itu tahu-tahu ada yang menelpon, nah yang menelpon ini setelah menelpon tersebut, dia berangkat tidak bawa mobil sendiri. Ya katanya pakai grab atau apa, tiba di tempat yang dituju sampai sejam tahu-tahu siang di ruangannya dia yang mau direhab itu dapat kabar dia meninggal,” uajar Cyprus.
Cyprus menegaskan pihak keluarga tidak yakin AKBP Buddy tewas karena bunuh diri, justru mereka curiga yang bersangkutan dibunuh oleh mafia narkoba yang merasa terancam dengan keberadaannya sebab almarhum memang baru saja mendapat tugas baru menjadi kasat narkoba di Polres Jakarta Timur.