Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Leonardus Harapantija Simarmata mengaku Kasat Narkoba Polres Jakarta Timur AKBP Buddy Buddy Towoliu tewas karena bunuh diri dengan menabrakan dirinya ke kereta api yang sedang melaju.
Dengan pernyataan tersebut, maka secara tak langsung Kombes Leonardus membantah jika anak buahnya itu tewas karena dihabisi mafia narkoba sebagaimana dugaan pihak keluarga yang sampai saat ini masih merasa ganjil dengan kematian AKBP Buddy Towoliu.
Kombes Leonardus mengatakan, dari hasil penyelidikan yang dilakukan pihaknya, AKBP Buddy memang mengakhiri ingin hidupnya. Dia mengatakan masinis kereta api yang menabrak AKBP Buddy Towoliu memang sempat melihat korban berdiri ditengah rel sebelum tewas digilas kereta api.
"Dengan jarak 300 meter saksi melihat korban diri berdiri seorang diri sambil menengok ke kanan dan kiri di pinggir tembok bagian dalam pembatas area rel dan Jalan Raya Bekasi Timur," kata Leonardus kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Timur, Senin (1/5/2023).
"Saksi lihat korban berjalan ke rel jalur tiga atau ke TKP yang akan dilewati oleh kereta api. Selanjutnya korban tertabrak dan meninggal dunia sekitar 09.31 WIB," tuturnya.
AKBP Buddy Towoliu memang tidak bisa diselamatkan sebab dia ditabrak kereta yang sedang melaju dengan kecepatan 27 KM per jam. Saat itu kereta hendak memasuki stasiun Jatinegara, Jakarta Timur.
"Keterangan dari saksi masinis dan asisten masinis Kereta Api Tegal Bahari jurusan Pasar Senen-Tegal menjelaskan bahwa masuk Stasiun Jatinegara kecepatan kereta 27 km/jam," ucapnya.
Keluarga Sebuat Kematian AKBP Buddy Towoliu Janggal
Keluarga almarhum AKBP Buddy Towoliu angkat bicara mengenai kematian Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur itu. Pihak keluarga tidak terima dengan pernyataan Polda Metro Jaya yang menyebut yang bersangkutan tewas karena bunuh diri.
Paman dari AKBP Buddy, Cyprus A mengaku sampai sekarang ini pihak keluarga merasa banyak keganjilan dari kematian keponakannya tersebut sebab sejauh ini yang bersangkutan diketahui sehat secara jasmani. Kondisi ekonominya juga baik-baik saja bahkan keluarganya sangat harmonis.
Cyprus A mengatakan pada hari dimana AKBP Buddy ditemukan tak bernyawa di pinggir rel kereta api Stasiun Jatinegara, Jakarta Timur, yang bersangkutan berangkat ke kantor di Polres Jakarta Timur dengan menggunakan jasa ojek online, padahal dia sangat jarang menggunakan transportasi daring.
“Ya sehat, pergi ke kantor Polres Jakarta Timur, baru dia (AKBP Buddy) dari rumah itu bareng dengan Pak Didik yang diminta tolong merehab ruangannya,” ujar Cyprus A dalam sebuah wawancara di salah satu stasiun televisi nasional dilansir Populis.id Senin (1/5/2023).