Partai NasDem tengah menjadi salah satu trending topic di Twitter setelah diketahui tidak diundang dalam pertemuan para ketua umum partai koalisi pemerintah bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan pada Selasa (2/5/2023) malam.
Salah satu orang yang mengomentari hal itu adalah pegiat media sosial sekaligus loyalis Ganjar Pranowo, Jhon Sitorus. Menurutnya, partai yang diketuai oleh Surya Paloh itu mendapat konsekuensinya karena menjadi musuh dalam selimut.
“Kasihan betul partai Nasdem. Ada tapi ga dianggap. Tapi itulah konsekuensi MUSUH DALAM SELIMUT,” ujarnya dikutip Populis.id dari cuitan akun @Miduk17 pada Rabu (3/5/2023).
Ia menambahkan, “Jalan catur Jokowi kembali MENYIKSA sang lawan. Tidak mereshuffle Nasdem, tetapi jg tdk menganggap Surya Paloh. Jangan ajari Jokowi main catur, strateginya sederhana tapi bikin LUMPUH.”
Selain Jhon, ada sejumlah pegiat media sosial lain dan netizen yang berkomentar mengenai NasDem yang tidak diundang ke pertemuan partai koalisi pemerintah hingga kata kunci tersebut trending dengan ribuan cuitan.
“Pertemuan ini menjadi pesan kuat bahwa Jokowi dan 6 Ketua Umum Parpol dalam trek sama untuk melanjutkan Indonesia Maju di periode selanjutnya.. Nasdem yang mengusung Antitesa Jokowi tidak dilibatkan,” kata @Palti****.
“Buat apa ngundang orang ga penting. @NasDem,” pungkas @Tita8307****.
“Makanya nurut sama P Jokowi. Ultah Nasdem nggak di hadiri , sekarang nggak di undang... Artinya gara gara deklarasi wan abut.Yo bisa dirasakan sendiri..jadi ya jgn menyesal...jadi terbuang,” jelas @Aguscah8855****.
“Kalau Saya jadi SP, setelah deklarasi Anies CaPres Antitesa Jokowi, harus berani nyatakan oposisi out dari kabinet; fight gitu loh - bukan dramaqueen,” imbuh @DavidWija****.
“Kode keras.. meskipun tidak ada reshuffle menteri di kabinet pak Jokowi, makin jelas bahwa NasDem sudah tak mesra lagi dengan Koalisi parpol pendukung pemerintah,” terang @Jumiant****.
Selain itu, masih ada berbagai macam cuitan dari netizen mengenai NasDem yang tidak diundang dalam pertemuan partai koalisi pemerintah bersama Jokowi itu. Banyak dari mereka yang menyebut hal itu karena NasDem mengusung Anies Baswedan untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Meski begitu, Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, yang menghadiri pertemuan tersebut sempat menjelaskan kalau Surya Paloh tidak hadir bersama para ketum parpol lainnya di pertemuan itu karena ia sedang berada di luar negeri.
Namun, Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Romahurmuziy, menyebut bahwa NasDem memang tidak diajak karena mereka sudah memutuskan untuk mengusung Anies, sedangkan salah satu agenda pertemuan itu adalah terkait rencana formasi politik ke depannya.
Sebagai informasi, yang menghadiri pertemuan tersebut adalah Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketum Gerindra Prabowo Subianto, Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, Ketum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, dan Plt Ketum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Mardiono.
Kasihan betul partai Nasdem
— Jhon Sitorus (@Miduk17) May 2, 2023
Ada tapi ga dianggap. Tapi itulah konsekuensi MUSUH DALAM SELIMUT
Jalan catur Jokowi kembali MENYIKSA sang lawan. Tidak mereshuffle Nasdem, tetapi jg tdk menganggap Surya Paloh
Jangan ajari Jokowi main catur, strateginya sederhana tapi bikin LUMPUH pic.twitter.com/7rCbht0RZk