Politisi Partai Gerindra Ferdinand Hutahaean meminta masyarakat agar tetap waspada dengan serangan yang dilakukan Mustopa di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada Selasa (2/5/2023).
Ferdinand mengatakan, jangan sampai penyerangan markas besar para ulama itu sengaja dilakukan untuk memancing chaos demi menghambat Pemilu 2024. Menurut Ferdinand cara-cara provokasi dengan menggunakan sentimen SARA seperti ini sangat efektif untuk mengadu domba masyarakat.
“Karena politik sara ini akan sangat mudah untuk menciptakan permusuhan, permasalahan besar di tengah masyarakat kita," kata Ferdinand kepada wartawan Rabu (3/5/2023).
Dalam peristiwa penyerangan itu, Mustopa dinyatakan tewas, namun sampai sekarang polisi tidak memberi penjelasan mengenai penyebab kematian pelaku.
Ferdinand mengatakan, kendati pelaku dinyatakan tewas, namun pihak kepolisian harus tetap mengusut kasus ini. Jangan sampai kata Ferdinand aksi penyerangan kantor MUI itu didalangi pihak tertentu.
“Kalau sampai ada dalang di balik ini yang mencoba menciptakan suasana chaos untuk menghambat pemilu barangkali atau apa segala macam, harus dilihat kesana, jadi kita harus waspada," tuturnya.
"Saya berharap dan memberi masukan kepada teman-teman penyidik agar berhati hati betul menyelidiki peristiwa yang terjadi ini, apakah ada pihak-pihak yang memerintah, menyuruh, dan mengorganisir orang ini untuk membuat situasi chaos atau kacau di negara kita," tambahnya memungkasi.