Markas Ulama Ditembak-tembakin, Pendeta Saifuddin Jempolin Mustopa, Sebut MUI Selewengkan Uang Sertifikasi Halal untuk Kejahatan

Markas Ulama Ditembak-tembakin, Pendeta Saifuddin Jempolin Mustopa, Sebut MUI Selewengkan Uang Sertifikasi Halal untuk Kejahatan Kredit Foto: Tangkapan Layar YouTube Saifuddin Ibrahim

Pendeta Saifuddin Ibrahim ikut mengomentari peristiwa penembakan kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang terletak di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Penyerangan brutal itu dilakukan oleh Mustopa NR pada Selasa (2/5/2023) siang. 

Pendeta yang kini menjadi buronan kasus penistaan agama islam dan ujaran kebencian itu mengatakan, serangan brutal di kantor MUI adalah bentuk  luapan amarah masyarakat kepada lembaga tersebut yang telah menyalahgunakan uang masyarakat dari sertifikasi label halal.

Baca Juga: Astagfirullah! Pendeta Saifuddin Hina Nabi Muhammad Lagi Setelah Ngaku Dapat Wahyu: Kalau ke Eropa Dia Naik Pesawat Terus Pilih Banyak Cewek

Pendeta Saifuddin mengatakan, selama ini MUI memakai uang sertifikasi halal untuk kejahatan, salah satunya digunakan untuk memenjarakan orang dengan  tuduhan kasus penistaan agama.

Serangan menggunakan senjata api di kantor MUI, kata Saifuddin adalah sebuah hal yang wajar sebab lembaga itu kata dia telah menggelontorkan dana Rp30 miliar untuk kasus penodaan agama yang menurutnya terlalu mengada-ada.  

“MUI pakai uang sertifikasi halal, uang rakyat, uang umat untuk main (kasus). Uang sertifikasi halal sudah triliunan, yang saya heran kenapa pemerintah membiarkan MUI memegang uang, sekarang sudah dipakai untuk kejahatan,” kata Saifuddin dilansir Populis.id dari saluran youtube miliknya Rabu (3/5/2023). 

Tidak hanya menyerang MUI dengan sindiran pedas, Pendeta Saifuddin juga melontarkan kritik kepada para penegak hukum Indonesia, mulai dari kepolisian hingga Kejaksaan.

Baca Juga: Ngaku Wakil Nabi Tapi Duluan Dijemput Malaikat Maut, Polisi Dipaksa Putar Otak Ungkap Motif Mustopa Tembak Kantor MUI

Baca Juga: Kantor MUI Ditembak Mustopa NR, PKS Blak-blakan Soal Dalang Penyerangan, Nggak Main-main, Sampai Bawa-bawa Pemilu 2024: Umat Islam Harus…

Dia menuding lembaga negara tersebut ikut menikmati uang sertifikasi halal dari MUI. Salah satu contohnya kata adalah kasus M Kece tersangka penistaan agama Islam yang saat ini sudah dijebloskan ke penjara.

“Untuk menangkap M.Kace saja di Bali, itu menggunakan 25 orang polisi, padahal satu polisi bisa, kenapa banyak?, karena ini semua ada budgetnya,” tuduh Syaifuddin.

Selanjutnya
Halaman

Terkait

Terpopuler

Terkini