Politisi PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu tidak terima dengan pernyataan Guru Besar Hukum Tata Negara Denny Indrayana yang menuding Presiden Joko Widodo ingin menjegal pencapresan Anies Baswedan dengan memanfaatkan instrumen hukum dan kekuasaannya.
Masinton mengatakan, jika Jokowi benar-benar ingin menjegal Anies Baswedan karena dianggap sebagai lawan politiknya, maka semestinya Anies sudah dijebloskan ke penjara layaknya mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum.
"Kalau pak Jokowi ingin menggunakan instrumen hukum untuk memberangus yang dianggap lawan atau kompetitor politiknya, saya yakin kok Anies itu akan di 'Anas' kan," kata Masinton dalam diskusi KedaiKOPI, dikutip Kamis (4/5/2023).
Masinton mengatakan, pernyataannya itu untuk membantah berbagai macam tudingan yang dialamatkan kepada Jokowi terkait jalan pencapresan Anies. Ia menegaskan bahwa Jokowi tidak pernah memanfaatkan kekuasaan dan instrumen hukum dalam urusan tersebut.
"Itu menjawab tudingan bahwa kekuasaan akan menggunakan instrumen hukum untuk memberangus lawan politik," ucapnya.
Sebab, sampai saat ini Anies masih bisa melenggang bebas dan melakukan aktivitas biasa pada umumnya. Hal ini menjadi bukti bahwa Jokowi tidak melakukan kriminalisasi apalagi sampai memberangus Anies.
"Itu yang saya katakan tadi, bisa saja mengkriminalkan orang yang dianggap berseberangan politik, tapi itukan nggak. Itu menjawab kecurigaan-kecurigaan itu tadi," pungkasnya.
Sebelumnya, Guru Besar Hukum Tata Negara Denny Indrayana membongkar kekhawatiran dari Presiden Joko Widodo jika eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan maju sebagai calon presiden di Pilpres 2024 mendatang.
Denny mengatakan, Jokowi sangat ingin menjegal Anies di Pilpres 2024 karena takut insiden Pilgub DKI tahun 2017 terulang kembali. Dimana saat itu survei Anies kerap berada di posisi ketiga, namun berhasil menjadi pemenang di Pilgub DKI.
"Anies itu sebisa mungkin dieliminasi sejak awal supaya tidak terjadi seperti Pilgub 2017, yang tadi dikatakan, datang dengan survei ketiga, masuk final, finish di nomor urut satu," kata Denny di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (3/5/2023).