Inspektur Provinsi DKI Jakarta Syaefuloh Hidayat menegaskan bahwa pihaknya sudah menutup kasus pejabat Dinas Perhubungan DKI Jakarta Massdes Arouffy soal pamer barang mewah atau flexing yang dilakukan oleh anak dan istrinya.
Namun Syaefuloh mengatakan bahwa pihaknya tidak menyampaikan hasil pemeriksaannya ke publik. Ia menyebut bahwa pihaknya hanya berkewajiban melaporkan hasil ke Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dan berkoordinasi dengan KPK.
"Kan udah selesai, kewajiban kami melaporkan ke Gubernur dan koordinasi dengan KPK tentu saja sudah disampaikan ke Gubernur," kata Syaefuloh kepada awak media di Balai Kota, Jumat (5/5/2023).
Selama pemeriksaan, Syaefuloh menyebut Massdes dan istrinya bersikap kooperatif dan mampu mempertanggungjawabkan sejumlah barang mewah yang pernah dipamerkan melalui media sosial. Begitu juga dengan sumber-sumber kekayaannya yang tercantum dalam LHKPN.
"Pak Massdes dan istrinya sangat kooperatif menjelaskan baik itu ke Inspektorat maupun ke KPK. LHKPN-nya seperti apa itu terbuka dan kemudian barang barang yang ada di foto-foto masih ada tuh barangnya di lantai 18," ucapnya.
Namun saat dipastikan soal keaslian barang-barang mewah milik keluarga Massdes, Syaefuloh tidak mau menjawabnya dengan lugas. Ia justru menjawabnya dengan analogi yang dimaknai bahwa barang dalam foto bisa berbeda dengan barang aslinya.
"Masa lupa analoginya, kamu foto saya pake beauty 100. Masa dengan analogi saya gak tahu, analoginya begitu," ujarnya.