Pengamat Politik, M. Jamiluddin Ritonga menyebutkan bahwa peluang Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto menjadi Capres tampaknya sudah semakin kecil. Ia menilai bahwa Airlangga tidak bisa bersaing dengan Capres-capres lain yang sekarang sudah banyak disebutkan.
"Airlangga kalah bersaing dengan Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. Tiga nama terakhir ini elektabilitasnya jauh di atas Airlangga," katanya kepada Populis.id Jumat (05/05/2023).
Ia menganggap bahwa Airlangga akan lebih realistis bila mengajukan diri menjadi cawapres. Hal itu setidaknya dilihat dari elektabilitas yang hingga saat ini sangat rendah.
"Karena itu, Golkar bersama Airlangga kalau ingin posisi cawapres harus lebih aktif mendekati PDIP, KKIR, dan Koalisi Perubahan," tuturnya.
Jamiluddin menilai bahwa peluang terbesar Airlangga tampaknya mendampingi Prabowo. Sebab, selain ada kedekatan historis, juga sama-sama partai pendukung pemerintah.
"Airlangga bila mendampingi Prabowo, juga akan didukung kader militan. Sebab, kader Golkar dan Gerindra cukup berpengalaman untuk mengantarkan pasangan ini bila diduetkan pada Pilpres 2024," ungkapnya.
Sementara dengan Ganjar dan Anies, tampaknya Airlangga sulit diduwetkan. Sebab, PDIP dan Koalisi Perubahan tampaknya sudah memiliki cawapres yang akan diusung. Airlangga tanpaknya tidak masuk sebagai kandidatnya.
"Jadi, kalau Airlangga tetap ingin menjadi cawapres, Golkar harus aktif melobi Gerindra. Kalau terlambat, maka peluang Airlangga akan tertutup," pungkasnya.