Sejumlah Pimpinan Otorita Ibu Kota Negara (IKN) yang ditunjuk Presiden Joko Widodo baru-baru ini telah mengundurkan diri secara diam-diam. Pimpinan ibu kota negara di Kalimantan Timur itu disebut mengundurkan diri dalam waktu yang bersamaan tanpa sepengetahuan media.
Kabar hengkangnya para petinggi IKN itu pertama kali disampaikan oleh tokoh oposisi Said Didu. Kabar itu disebarluaskan oleh eks Sekretaris Badan Usaha Milik Negara lewat sebuah cuitan di akun twitternya sebagaimana dilihat Populis.id Minggu (7/5/2023).
“Saya dapat info bahwa secara bersama Pimpinan Otorita Ibu Kota Negara (IKN) mengundurkan diri,” kata Said Didu.
Kendati mengklaim sejumlah petinggi IKN telah mengundurkan diri, namun bekas pecatan Presiden Joko Widodo itu tidak menyebutkan nama-nama petinggi IKN yang memilih hengkang. Intinya kata dia mereka mundur karena takut dijebloskan ke penjara setelah Jokowi lengser pada 2024 mendatang.
“(Mereka mundur) karena takut masuk penjara,” bebernya.
Lantaran para petinggi IKN itu mundur, Said Didu mengatakan Jokowi langsung putar otak agar mega proyek yang kini tengah dikebut itu tetap berjalan. Untuk itu kepala negara menunjuk Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mengambil alih proyek tersebut.
“Pekerjaan IKN sekarang diambil alih oleh KemePUPR,” tuturnya.
Indikasi mundurnya para pejabat IKN lanjut Said Didu dapat dilihat dari berbagai peristiwa belakangan ini. Kata dia para pemimpin IKN sejak ditunjuk Jokowi jarang sekali muncul ke media untuk memberi penjelasan terkait progres pembangunan ibu kota negara itu.
Justru yang sering tampil untuk memberi informasi terkait hal ini adalah Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
“Terlihat dari yang sering muncul menjelaskan tentang IKN adalah Menteri PUPR - bukan pimpunan IKN. Apakah info tersebut benar?” tandasnya.