Wakil Presiden ke 10 dan 12 Jusuf Kalla (JK) menyindir keras Presiden Joko Widodo dinilai sudah kebablasan ikut campur dalam politik menjelang Pilpres 2024 mendatang.
Menjadi kepala negara Jokowi kata Jusuf Kalla seharusnya menunjukan sikap netral sebagaimana yang ditunjukan para pendahulunya, Megawati Soekarnoputri atau Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Hal ini disampaikan Jusuf Kalla merespons sikap Jokowi yang tidak mengundang NasDem dalam pertemuan ketua umum partai politik pendukung pemerintah yang digelar di istana kepresidenan pada akhir pekan lalu.
Dimana Jokowi mengatakan dirinya memang tak mengundang Surya Paloh sebab NasDem sudah punya koalisi sendiri menghadapi Pilpres mendatang.
"Presiden itu seharusnya seperti ibu Megawati Soekarnoputri dulu, SBY, begitu akan berakhir maka tidak terlalu jauh melibatkan diri, dalam suka atau tidak suka dalam perpolitikan kita, supaya lebih demokratis-lah pemerintahan," kata JK di rumahnya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Sabtu (6/5/2023) malam.
Jusuf Kalla mengatakan, sikap Jokowi yang tidak mengundang Surya Paloh dalam pertemuan itu jelas sebuah keputusan politik sangat keliru.
Kendati NasDem sudah mencapreskan Anies Baswedan pada Pilpres 2024, namun saat ini mereka masih menjadi bagian dari partai koalisi pemerintah, jadi sepatutnya Surya Paloh tuturut diundang pada pertemuan tertutup yang berjalan 2 jam lebih itu.
"Kalau pertemuan itu membicarakan karena di istana ya, membicarakan tentang urusan pembangunan itu wajar, tapi kalau berbicara pembangunan saja, mestinya Nasdem di undang kan, tapi berarti ada pembicaraan politik, menurut saya," pungkasnya.