Wasekjen Presidium Alumni (PA) 212, Novel Bamukmin menduga penembakan kantor Majelis Ulama Indoneisa (MUI) ada kaitannya dengan fatwa kesesatan Pesantren Al Zaytun Indramayu, Jawa Tengah. Sebab baginya, kesesatan pesantren itu karena MUI paling terdepan bersuara lantang ajaran sesatnya pesantren tersebut.
“Ini ada dugaan kuat (penembakan MUI) karena kesesatah Al Zaytun,” kata Novel Bamukmin saat dihubungi pada Senin, (8/5/2023).
Novel juga menilai, penembakan MUI juga merupakan upaya untuk membungkam MUI.
Hal ini karena organisas islam itu adalah ormas yang terdepan dalam membela islam.
“Tindakan yang diduga komunis dan terindikasi ada upaya pembungkaman MUI atas sikapnya (yang tegas),” ujarnya.
Karena itu, murid Habib Rizieq ini meminta kepolisian penyidikan kasus penembakan kantor MUI itu tidak hanya berhenti di motif tersangka, namun penyidik harus menggali siapa aktor di balik semuat itu.
“Polisi harus mengusut tuntas sampai ke aktor intelektualnya,” ujarnya.
Lihat Sumber Artikel di Fajar Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan Fajar.