Sahabat karib Anas Urbaningrum Gede Pasek Suardika menyentil keras partai Demokrat dan wakil presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla yang mempersoalkan pertemuan Presiden Joko WIdodo dengan sejumlah ketua umum partai politik pendukung pemerintah yang digelar di istana negara pada akhir pekan lalu.
Menurut Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) itu, Demokrat dan Jusuf Kalla seharusnya tidak menyoal hal itu sebab pertemuan kepala negara dengan ketua umum m parpol pendukung pemerintah itu adalah hal wajar, tidak ada yang salah dengan hal itu.
"Hal yang wajar itu, nggak usah sensi apalagi galau. Presiden bisa bicara soal ekonomi sosial budaya agama sampai politik di Istana. Kenapa ada parpol yang sewot atau mantan wapres yang dongkol?" kata Pasek dalam keterangannya, Senin (8/5/2023).
Padek melanjutkan, pertemuan antara kepala negara dengan petinggi-petinggi partai koalisi di istana bukan baru terjadi kali ini saja, presiden terdahulu kata dia juga pernah melakukan hal yang sama.
Untuk itu dia menilai Partai Demokrat dan Jusuf Kalla sedang berupaya menjatuhkan Jokowi, namun isu yang mereka pakai basi dan tak relevan sebab dulu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga sempat mengadakan pertemuan dengan ketua umum parpol pendukung pemerintah di istana.
"Janganlah mencari cari isu yang sebenarnya tidak ada masalah lalu dipermasalahkan. Wajar saja presiden membahas politik ya dengan partai politik. Masak dengan majelis keagamaan?" tegasnya.
Ia menyatakan, kendati PKN tidak turut serta dalam pertemuan di Istana bersama Jokowi tetapi bukan berarti pihaknya harus menolak hal-hal tersebut.
"Dulu saja urusan KLB Partai Demokrat di Bali saya diundang di Istana juga bicara oleh Presiden SBY saya itu. Wajar saja urusan politik di Istana," kata Pasek.