Politisi senior Partai Demokrat Benny K Harman ikut menyoal pertemuan Presiden Joko Widodo dengan sejumlah ketua umum partai politik pendukung pemerintah yang digelar di Istana negara pada akhir pekan lalu.
Di mana dalam pertemuan yang berdurasi sekitar dua jam itu Jokowi sengaja tidak mengundang NasDem lantaran partai politik besutan Surya Paloh itu dianggap sudah punya koalisi baru bareng Demokrat dan PKS yang saat ini mengusung Anies Baswedan pada Pilpres 2024 mendatang.
Menurut Benny, pertemuan itu tidak seharusnya digelar di dalam istana negara, apalagi dalam pertemuan itu kepala negara dan para bos partai politik itu membahas Pilpres 2024. Benny menyebut itu sama saja menjadikan istana sebagai markas tim sukses calon presiden tertentu.
“Jika benar Presiden tidak netral dlm Pilpres dan Pileg apalagi menjadikan istana presiden markas tim sukses Capres tertentu maka Presiden Jokowi sebenarnya lagi mengumandangkan perang, perang semesta melawan rakyatnya sendiri,” kata Benny dalam sebuah cuitan di akun twitternya @BennyHarmanID dilansir Populis.id Senin (8/5/2023).
Benny lantas memberi peringatan tegas kepada kepala negara agar hati-hati mengambil keputusan politiknya jelang 2024, jangan sampai kepala negara terlibat terlalu jauh mengurusi hajatan pesta demokrasi lima tahunan itu.
“Hati2 Pak Jokowi,di dada bapak melekat lambang negara,lambang Presiden RI bukan lambang Presiden dari kelompok atau Presiden dari golongan tertentu.#RakyatMonitor#” tegasnya.