Partai Amanat Nasional (PAN) meminta Presiden Joko Widodo untuk tidak bersikap netral pada Pilpres 2024 mendatang. Partai politik besutan Zulkifli Hasan justru blak-blak meminta Kepala Negara berpihak pada kelompok dan golongan tertentu pada Pilpres mendatang.
Adapun desakan agar Jokowi netral pada Pilpres 2024 saat ini sedang gencar dilakukan sejumlah pihak seperti Partai Demokrat dan Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla. Desakan itu muncul setelah Jokowi menggelar pertemuan bareng sejumlah ketua umum partai politik pendukung pemerintah di Istana Negara pada akhir pekan lalu.
“Presiden Jokowi tidak boleh netral di pemilu 2024,” tegas Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi kepada wartawan, Selasa (9/5/2023).
Viva mengatakan, desakan yang meminta Jokowi netral di Pemilu 2024 datang dari kelompok yang saat ini memang sedang ketar-ketir, jelas mereka takut keok pada hajatan pesta demokrasi lima tahunan itu. Mereka khawatir lantaran sampai sekarang publik masih sangat puas dengan kinerja Jokowi, sehingga siapapun capres yang didukung Jokowi berpeluang besar ikut dipilih masyarakat.
"Lalu ada tim-tim sukses yang khawatir atau deg-degan jantungnya,” kata Viva sambil terkekeh.
Lebih lanjut, Viva mengatakan selain harus berpihak pada kelompok tertentu, Jokowi pada Pilpres nanti juga mesti aktif memonitor agar pelaksanaan pemilu dapat berjalan Luber, Jurdil, berkualitas dan berintegritas, aman dan damai.
“Presiden mesti bertanggungjawab agar pemilu sebagai jalan demokrasi yang konstitusional akan membawa kemajuan dan kebaikan bagi bangsa dan negara,” tuntasnya.