Menteri Parekraf, Sandiaga Uno kembali bermanuver dengan melempar sinyal bakal berlabuh ke Partai Keadilan Sejahtera (PKS) setelah hengkang dari Gerindra nanti. Padahal eks Wakil Gubernur DKI Jakarta itu saat ini tengah dekat dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), bahkan Sandiaga disebut-sebut bakal maju sebagai calon wakil presiden dari partai Ka’bah itu.
Soal sinyal Sandiaga merapat ke PKS, Juru Bicara DPP PPP, Achmad Baidowi langsung membantahnya, dia mengatakan sampai saat ini pihaknya tetap menjalin hubungan baik dengan Sandiaga, PPP sudah terbuka dan siap menampungnya. Selain itu Baidowi juga menipis jika sinyal merapatnya Sandiaga ke PKS lantaran adanya mahar politik yang dipatok PPP.
"Enggak ada kaitan dengan kode-kode ke PKS dan enggak ada kaitan dengan mahar-mahar politik. Semua bergantung Pak Sandi mau gabung hari ini, besok atau lusa," jelas Awiek, sapaan akrabnya, di Jakarta, Selasa (9/5/2023).
Dia mengingatkan keputusan Rapimnas PPP menegaskan cawapres yang diusung haruslah kader sendiri. Sementara Sandiaga Uno hingga kini belum masuk menjadi kader, sehingga komunikasi untuk memperjuangkannya maju pada Pilpres 2024 menjadi macet.
"Kalau Pak Sandi belum menjadi kader PPP, belum punya KTA (kartu tanda anggota) PPP bagaimana kita bisa mengusulkan Pak Sandi? Itu saja sebenarnya," ujar Awiek.
Sebelumnya, Sandiaga Uno sendiri mengaku tertarik bergabung dengan PKS lantaran pernah memiliki pengalaman bekerja sama, bahkan memenangkan Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017. PKS juga konsisten mendukung duet Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pilpres 2019.
"Tentunya jika Allah bukakan kesempatan untuk bekerja sama kembali, berjuang bersama-sama, mudah-mudahan ini bisa menjadi awal yang baik untuk membangun Indonesia dengan percepatan," jelasnya.