Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan angkat bicara setelah beberapa program kerjanya kena senggol calon presiden usungan Koalisi Perubahan Anies Baswedan.
Salah satu program yang disoal Anies Baswedan adalah subsidi pembelian kendaraan listrik, dimana menurut Anies Baswedan hal itu tak tepat sasaran. Luhut lantas dengan tegas membantah omongan Eks Gubernur DKI Jakarta itu.
Dia mengatakan program itu bukan secara tiba-tiba diluncurkan, hal ini telah melewati berbagai kajian mendalam. Lagipula program yang sama juga diterapkan di semua negara di Dunia.
"Mengenai mobil listrik ini sudah ada studi yang komprehensif, jadi saya kira seluruh dunia bukan hanya kita, jadi kita jangan melawan arus dunia juga," tuturnya saat ditemui usai acara Seminar Hilirisasi dan Transisi Energi Dalam Rangka Mencapai Indonesia Emas 2045 di Jakarta, Selasa (9/5/2023).
Menteri Kepercayaan Presiden Joko Widodo itu lantas meminta Anies Baswedan untuk tidak berpolemik di media, jika dirinya tidak merasa ada yang menjanggal dari program tersebut, sebaiknya dia datang dan menemui dirinya untuk mendiskusikan hal itu.
"Siapa yang berkomentar saya tidak tahu mengenai itu, nanti suruh dia datang ke saya, nanti biar saya jelasin ke dia bahwa itu ndak benar," tegas Luhut.
Sebelumnya Anies Baswedan menyatakan pemberian subsidi mobil listrik tidak tepat sasaran karena pemilik mobil listrik dinilai termasuk masyarakat golongan mampu yang tidak membutuhkan subsidi.
"Solusi menghadapi masalah lingkungan hidup apalagi soal polusi udara bukanlah terletak di dalam subsidi untuk mobil listrik yang pemilik pemilik mobil listriknya adalah mereka-mereka yang tidak membutuhkan subsidi," kata Anies.
Diungkapkan Anies, subsidi yang kurang tepat sasaran malah akan meningkatkan kemacetan. Bahwa sumber daya yang dimiliki negara harus diberikan ke sektor-sektor yang dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat banyak
"Bukan semata-mata untuk mendapatkan perhatian dalam percakapan apalagi percakapan sosial media,” sebut mantan gubernur DKI Jakarta itu.