Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono meyakini bahwa bakal calon presiden Ganjar Pranowo lebih unggul dalam menciptakan gagasan dibandingkan dengan Anies Baswedan.
Hal tersebut Gembong sampaikan buntut dari ajakan Anies pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 harus menjadi ajang adu gagasan, rekam jejak, hingga karya.
“Yakinlah (Ganjar lebih unggul)! Kalau tidak yakin ngapain kita calonin gitu. Dan kalau Pak Anies bicara ‘ayo adu gagasan’ ya itu kan memang yang harus dilakukan ke depan,” tutur Gembong kepada wartawan di Jakarta, Rabu (10/5/2023).
Ia menyebut saat ini bukanlah era lip service atau mengunggulkan diri lewat bicara saja, melainkan tindakan yang sesuai dengan harapan masyaraat. Sehingga, ia berharap pemimpin tidak memberikan harapan kosong ke warga.
“Kita adu gagasan yang rasional saja, bukan sekadar gagasan yang hanya diawang-awang yang sulit diimplementasikan ke depan karena Republik ini sangat besar. Jangan juga sekadar memberikan angin surga tapi dalam pelaksanaanya sulit untuk dilaksanakan,” ungkapnya.
Gembong juga menanggapi mengenai pernyataan Anies yang menyebut ia mempunyai rekam jejak yang baik selama menjadi Gubernur DKI periode 2017-2022. Gembong juga menyinggung tentang berbagai program Anies ketika menjabat gubernur DKI Jakarta yang banyak tak realistis.
Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta itu mengajak masyarakat menguak memori-memori yang diingat selama era Anies menjabat di Jakarta. Ia mengatakan, PDIP sendiri pada akhir kepemimpinan Anies sudah merilis mengenai evaluasi janji kampanye satu per satu.
Ia menyebut, saat itu ada harapan warga Jakarta yang sangat besar ditumpukkan kepada Anies karena program yang ditawarkan memang menarik. Tetapi, yang menarik secara aturan, katanya, sangat sulit direalisasikan.
“Contoh ketika Pak Anies menyampaikan soal keberpihakan Pak Anies kepada rakyat kecil atau miskin, misalkan beliau menawarkan program DP Nol Rupiah. DP Nol Rupiah ditujukan kepada siapa? Ya memang kepada rakyat miskin, itu kan menarik saat itu, tapi apakah itu bisa diimplementasikan di lapangan? Ternyata sampai hari ini itu kan sulit dilaksanakan,” katanya.
Tak hanya itu, Gembong juga mengungkapkan janji Anies dalam hal ketersediaan lapangan pekerjaan di Ibu Kota. Melalui program OK Oce, menurutnya, Anies tidak bisa mewujudkan janjinya karena tak berhasil menjangkau target penciptaan lapangan pekerjaan.
“Pak Anies menjanjikan menciptakan lapangan pekerjaan sebanyak 250 ribu selama lima tahun dengan program OK Oce mencetak wirausahawan baru, apakah itu tercapai? Ya kita bisa lihat sekarang. Jadi, hal-hal yang menjadi tumpuan bahkan harapan luar biasa dari warga Jakarta tidak bisa direalisasikan,” ucapnya.
Lihat Sumber Artikel di Republika Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan Republika.