Calon Presiden usungan Koalisi Perubahan Anies Baswedan menjadi bulan-bulanan masyarakat pengguna media sosial setelah eks Gubernur DKI Jakarta mengkritik keras program subsidi mobil listrik yang digagas pemerintah pusat. Dia tak sepakat dengan program tersebut lantaran dinilai tak tepat sasaran.
Pernyataan Anies tersebut lantas menjadi bahan gunjingan masyarakat di dunia maya, pasalnya Anies ketika menjabat Gubernur DKI Jakarta, dia adalah salah satu kepala daerah yang paling gencar mengkampanyekan mobil listrik.
Baca Juga: Soal Hobi Nonton Film Dewasa, Ganjar Pranowo: Kadang-kadang Sebagai Orang Dewasa Perlu Juga
Dia bahkan membuat sejumlah peraturan untuk mempermudah pengadaan mobil listrik, disisi lain di juga menggelar hajatan balap mobil listrik Formula E sebagai kampanye penggunaan mobil bebas emisi dijakarta.
“Perubahan Sikap Anies : Dulu Ngotot Bikin Balapan Mobil Listrik, Sekarang Cerewet Kritik Mobil Listrik. Anies adalah salah satu gubernur yang mengeluarkan statemennya mendukung kendaraan listrik. Dukungan itu ia tuangkan juga lewat peraturan gubernur (Pergub) Nomor 3 Tahun 2020, tentang Insentif Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Atas Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle). Nah lhoh, kurang tegas apa lagi?,” kata seorang netizen pengguna twitter dengan nama akun @KakekHalal dilansir Populis.id Kamis (11/5/2023)
“Belum lagi ada proyek masterpiecenya yakni Formula E, yang digencarkan sebagai ajang penggunaan mobil listrik. Miliaran rupiah rela digelontorkan Anies demi proyek arena bergengsi itu. Tapi kenapa sekarang menjadi jungkir balik?” sambung netizen tersebut.
Netizen ini mengatakan Anies Baswedan yang dulu mengkampanyekan kendaraan listrik jelas tahu manfaat dari kendaraan bebas emisi itu, salah satunya adalah menekan angka polusi dari gas emisi.
“Manfaat dari kendaraan listrik ini pun sudah diungkapkan sejumlah Menteri di kabinet Jokowi, dua diantaranya untuk mengurangi emisi dan hilirisasi nikel. Seperti yang sudah dilakukan Jokowi, menjalankan kebijakan hilirisasi nikel yang membawa keuntungan sebesar Rp519 triliun bagi Indonesia. Nyatanya, tujuan ini justru dinegatifkan oleh Anies,” tegas netizen tersebut.
“Lalu apa kritikan Anies tadi tanda sakit hati karena tidak dapat dukungan? Atau yang kemarin hanya akal bulus semacam penjilatan untuk menstimulasi pemerintahan di ibukota?” tambahnya.