Jleb! Tolak Anies Jadi Presiden, Tindakan Asusila yang Diduga Dilakukan Ketua KNPI Langsung Disindir Sahroni: Loh Loh Ada Kasus Apa Yah?

Jleb! Tolak Anies Jadi Presiden, Tindakan Asusila yang Diduga Dilakukan Ketua KNPI Langsung Disindir Sahroni: Loh Loh Ada Kasus Apa Yah? Kredit Foto: Istimewa

Wakil Ketua Komisi III DPR RI Fraksi Partai NasDem, Ahmad Sahroni, turut menanggapi pernyataan Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), La Ode Umar Bonte, mengenai penolakannya kepada Anies Baswedan.

Sebagaimana diketahui, baru-baru ini viral video La Ode yang mengaku menolak Anies Baswedan menjadi Presiden Republik Indonesia karena eks Gubernur DKI Jakarta itu bukan putra asli Indonesia.

Baca Juga: Jantungnya Sudah Nggak Bisa Dipasang Ring, Begini Kondisi Terkini Habib Kribo, Musuh Bahar dan Rizieq

Sahroni kemudian menegaskan kalau Indonesia merupakan negara demokrasi sehingga memperbolehkan siapa pun untuk maju menjadi presiden. Ia juga menyuruh La Ode untuk fokus mengurus KNPI.

“Pak mending urus dl KNPI biar jadi 1 organisasi yg Bulat.. Malah sibuk Urusin orang laen,” pungkasnya dikutip Populis.id dari postingan akun Instagram @ahmadsahroni88 yang diunggah pada Jumat (12/5/2023).

Ia menambahkan, “Siapapun yg mau maju jd presiden sekalipun anda mau silahkan saja,, Ini Negara Demokrasi negara yg sangat terbuka juga sangat dinamis... Salam Perbaikan buat anda pak.”

Di akhir keterangan postingannya, Sahroni kemudian menyinggung kasus dugaan tindak asusila yang dilakukan oleh La Ode beberapa tahun lalu. Sambil menyisipkan situs berita itu, ia mengatakan, “Loh Loh Itu ada kasus apa yah ??? @umarbonte_official.”

Baca Juga: Bukan Urus KNPI Malah Sibuk Ngurusin Anies, La Ode Umar Bonte Disemprot Orangnya Surya Paloh: Ini Negara Demokrasi!

Sebagai informasi, kasus yang disinggung oleh Sahroni soal tudingan asusila itu terjadi saat La Ode menjadi anggota DPRD Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) pada 2015 silam. Saat itu, ia dilaporkan oleh ibu korban yang diduga dihamili olehnya.

Ibu dari gadis yang masih 16 tahun kala itu mengaku terpaksa membuat laporan polisi karena pria itu tidak mau bertanggung jawab atas perbuatannya. La Ode sendiri disebut sempat menikahi gadis itu secara siri.

Dalam konferensi pers yang dilakukan, La Ode menyebut masalah yang menimpanya itu murni kepentingan politik. Ia mengaku memiliki bukti yang menunjukkan kalau istri keduanya itu lapor polisi karena tekanan dari keluarganya.

Ia mengungkap ada surat berisi pernyataan kalau istrinya itu akan mendapat uang RP3 juta setiap bulan jika La Ode berhasil dipenjara dan di-PAW.

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover