Anggota Komisi X DPR RI, Andreas Hugo Pareira heran dengan sikap Wasekjen Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) Novel Bamukmin yang koar-koar menolak konser Coldplay di Jakarta. Menurut Hugo, penolakan dengan alasan LGBT dan pro ateisme tersebut aneh.
Ia menegaskan bahwa jika tidak suka dengan Coldplay, maka cukup tidak menonton konsernya. Menurutnya, tidak patut seseorang sampai memberikan ancaman ingin mengepung bandara hanya karena tidak suka dengan suatu grup band.
"Kalau tidak suka Coldplay, ya tidak usah nonton lah. Susah amat. Kok pake ancam," katanya saat dihubungi Populis.id pada Senin (15/05/2023).
Ia menegaskan bahwa konser yang akan berlangsung sudah memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan. Terlebih, band tersebut tidak akan manggung di tempat PA 212, maka tak perlu berlebihan dalam menolak.
"Wong orang konsernya di GBK, landingnya juga di Soekarno Hatta, nginap nya juga di hotel, sudah dapat izin dari pihak keamanan. Mereka kak gak konser di Markas PA 212," tegasnya.
Sebelumnya, Wasekjen Persaudaraan Alumni 212 Novel Bamukmin mengatakan, Coldplay merupakan pendukung LGBT sehingga pemerintah harus menolak konsernya.
Ia menekankan bahwa perbuatan LGBT jelas tidak selaras dengan Pancasila dan norma yang dianut di Indonesia. Maka, Pemerintah wajib membatalkan konser tersebut.
"Kalau sampai menggelar konser di Indonesia karena selain Indonesia adalah negara mayoritas penduduknya umat Islam terbesar di dunia, juga LGBT sangat bertentangan dengan nilai Pancasila," kata Novel Bamukmin.