Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal pemimpin masa depan harus berani dan dekat dengan rakyat memancing spekulasi. Dua kriteria itu mendapat penekanan dan diulang-ulang dalam pidato Jokowi pada puncak acara Musyawarah Rakyat (Musra) di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, (14/5/2023).
Politikus PDI Perjuangan, Deddy Yevri Sitorus menyatakan tidak ada figur lain yang memenuhi kriteria capres yang disebutkan oleh Jokowi selain Ganjar Pranowo. Ia yakin 100 persen Ganjar yang dimaksud Jokowi dalam pidatonya.
Melalui keterangan tertulisnya, Senin (15/5/2023), menurut Deddy, berani dimaksud Jokowi adalah berani untuk mengambil sikap untuk kemajuan negara dan kepentingan rakyat. Bukan sekadar berani secara fisik atau berani mengorbankan kepentingan yang lain demi keuntungan pribadi.
"Ganjar Pranowo terbukti berani menolak partisipasi Israel yang beresiko menurunkan popularitasnya, demi menjaga amanat konstitusi, regulasi dan resiko ancaman kerentanan keamanan jika Israel bertanding dalam perhelatan besar seperti Piala Dunia U-20," ujar Deddy.
Sementara capres yang lain sembunyi dan tidak berani bersuara demi menjaga popularitas dan ambisi pribadi mereka.
Baca Juga: Habib Bahar Ngaku Ditembak OTK, Sosok Ini Blak-blakan Soal Kemunculan Petrus: Jadi Tanda Kalau...
Demikian pula dalam kasus penolakan pembangunan pabrik semen yang merupakan perintah pemerintah pusat dalam menjaga rantai pasok dan stabilitas harga. Menurut Deddy, Ganjar memilih posisi kepentingan nasional meskipun konsekuensinya dia dihujat para aktivis dan pegiat lingkungan.
Lihat Sumber Artikel di Akurat Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan Akurat.