Penceramah kontroversial Habib Bahar bin Smith kembali menyedot perhatian publik setelah pendakwah berambut pirang itu mengaku ditembak orang tak dikenal (OTK) saat sedang menyetir seorang diri di Kota Bogor, Jawa Barat Jumat (12/5/2023).
Jauh sebelum kasus penembakan itu, Habib Bahar bin Smith memang sudah terang-terangan mengaku akan menanggung semua risiko sebagai penceramah yang kerap menyerang pemerintah. Dia mengatakan, risiko paling kecil yang harus ia tanggung adalah ancaman penjara dan yang akibat fatal yang mesti ia hadapi adalah pembunuhan
"Bagi saya risiko paling kecil dipenjara, Bang Karni. Risiko terbesarnya saya dibunuh, bisa jadi seperti itu,” kata Habib Habib Bahar ketika diwawancarai jurnalis senior Karni Ilyas beberapa waktu lalu dilansir Populis.id Selasa (16/5/2023).
Meski akibatnya tidak main-main karena nyawa menjadi taruhan, namun Habib Bahar mengaku dirinya sama sekali tidak gentar, dia bakal terus berceramah melawan kebijakan-kebijakan yang merugikan umat islam
"Dan saya mengambil risiko itu demi apa, demi Islam, demi bangsa, demi rakyat,” tegasnya.
Dalam wawancara tersebut, Habib Bahar kemudian membeberkan sejumlah kasus yang berujung pada penangkapan dirinya dan dijebloskan ke penjara.
"Saya masuk penjara kasus Ahmadiyah saya masuk, kasus Mbah Priuk Tanjung Priuk saya masuk karena saya yang pimpin. Sama yang kasus saya mukul dua habib palsu," bebernya.
Baca Juga: Jusuf Kalla Buka-bukan, Ngaku Sering Ajak Jokowi Ketemu Tapi Ditolak Terus: Alasan Dia….
Kendati begitu, Habib Bahar bin Smith menegaskan dirinya sama sekali tidak melawan pemerintah, yang ia lawan adalah kebijakan-kebijakan mereka yang bikin sengsara masyarakat.
"Saya tidak melawan penguasa, tidak, yang saya lawan kezalimannya, ketidakadilannya, kebijakannya yang merugikan rakyat dan mementingkan asing, itu yang selama ini saya lawan," tuntasnya.