Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) membuka kemungkinan soal mereshuffle menteri yang ada di kabinetnya saat ini. Sementara, sinyal perombakan kabinet ada pada menteri yang berasal dari Partai NasDem.
Menanggapi hal itu, Ketua DPW Partai NasDem Jabar Saan Mustopa mengatakan, reshuffle menteri di pemerintahan adalah sepenuhnya hak prerogatif presiden.
"Ya kalau soal posisi menteri, kita selalu menghargai namanya hak prerogatif presiden, bahwa urusan menteri itu urusan prerogatifnya presiden. Nah tentu ya kita serahkan sepenuhnya kepada Presiden," kata Saan kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (16/5).
Baca Juga: Meski Tak Diakui Jokowi, NasDem Enggak Berpaling, Tetap Dukung Pemerintahan Jokowi Sampai Kelar!
Saan menegaskan, jika ada reshuffle menteri di dalam Kabinet Indonesia Maju, tentu presiden memiliki pertimbangan yang objektif.
"Jadi tentu pertimbangan-pertimbangan yang dikedepankan presiden juga pertimbangan-pertimbangan yang objektif bukan pertimbangan-pertimbangan subjektif," imbuhnya.
Hubungan Partai NasDem dengan Presiden Jokowi berada di titik terendah. Sebagai koalisi pemerintah, NasDem tak lagi diajak dalam rapat koalisi di Istana.
Baca Juga: Wacana Reshuffle Kabinet Dapat Kritikan Tajam! Itu Untuk Memuaskan Nafsu....
Ketika disinggung apakah ada rencana reshuffle menteri dari Partai NasDem, Jokowi mengatakan hal itu bisa saja terjadi.
"Ya bisa saja," kata Jokowi saat ditanya wartawan usai menghadiri Puncak Penanaman Mangrove Nasional oleh TNI se-Indonesia di Taman Wisata Alam Angke, PIK, Jakarta Utara, Senin (15/5).