Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Muhammad Guntur Romli melontarkan kritik keras buat Ketua DPP Partai NasDem, Willy Aditya yang dinilai telah menyerang Presiden Joko Widodo setelah Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) yang juga Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai NasDem, Johnny G Plate ditangkap karena terlibat kasus korupsi penyediaan infrastruktur BTS 4G BAKTI Kemenkominfo.
Menurut Guntur Romli, pernyataan Willy Aditya yang menyalahkan Presiden Jokowi hingga para penegak hukum atas kasus Johnny Plate mengkonfirmasi bahwa tipikal NasDem adalah maling teriak maling. Mereka yang bersalah tapi mereka pula yang teriak paling kencang menyerang orang lain.
"Kenapa Ketua DPP Partai Nasdem ini jadi nyerang Presiden Jokowi ya?. Kader mereka yang kena kasus korupsi, kok aparat penegak hukum hingga presiden yang diserang. Tipikal maling teriak maling ini," kata Guntur Romli dilansir Populis.id Jumat (19/5/2023).
Adapun Johnny Plate ditangkap dan ditahan Kejaksaan Agung pada Rabu (17/5/2023. Dia ditahan setelah diperiksa selama beberapa jam. Dalam kasus ini, Johnny disinyalir mengkorupsi anggaran negara sebesar Rp8 triliun dari total anggaran yang dikeluarkan negara sebesar Rp10 Triliun.
Meski begitu NasDem tidak bisa menerima begitu saja penangkapan Jhonny mereka justru para penegak hukum telah bermain politik. Jhonny dinilai sedang dikriminalisasi para penegak hukum.
"Hari ini semua diinjak, hari ini semua diintimidasi, hari aparat penegak hukum semena-mena melakukan politisasi hukum. Meresahkan kita, semena-mena mau tampar si A, si B, si C. Kenapa? karena yang menjadi presiden petugas Partai, bukan pelayan rakyat," kata Willy Aditya