Jusuf Kalla Blak-blakan Soal Utang Negara, Omongannya Bikin Masyarakat Keringat Dingin: Setahun Kita Bayar Seribu Triliun

Jusuf Kalla Blak-blakan Soal Utang Negara, Omongannya Bikin Masyarakat Keringat Dingin: Setahun Kita Bayar Seribu Triliun Kredit Foto: Istimewa

Wakil Presiden RI ke 10 dan 12 Jusuf Kalla blak-blakan soal utang negara sekarang ini, dia mengatakan, saat ini utang Indonesia terus menggunung.

Dia tidak menyebutkan nominalnya secara pasti, namun menurutnya.  jika digabungkan utang pemerintah terdahulu dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo, maka pembayaran bunga itu tembus seribu triliun setiap tahunnya. Ini adalah rekor pembayaran utang terbesar dalam sejarah bangsa Indonesia. 

Baca Juga: Novel 212 Cs Bakal Mingkem! Ustadz Ini Blak-blakan Sebut Geng Petamburan Salah Server Larang-larang Konser Coldplay: Kan Mereka Bukan Muslim

"Setahun bayar utang dan bunga sampai seribu triliun. Ini terbesar dalam sejarah Indonesia sejak merdeka," Kata Jusuf Kalla dalam pidato di milad PKS yang ke 21 di Istora Senayan Jakarta dilansir Populis.id Minggu (21/5/2023). 

Untuk menyelesaikan persoalan utang yang melilit Indonesia sekarang ini, Jusuf Kalla mengatakan, negara ini butuh pemimpin yang gebrakan baru. Pemimpin yang sukses mengeluarkan Indonesia dari belenggu utang negara kata dia adalah pahlawan yang sesungguhnya. 

"Kita diwariskan untuk membayar utang, tapi pahlawan yang sebenarnya adalah yang menyelesaikan persoalan dan pemberani yang sebenarnya adalah yang berani untuk tampil menyelesaikan persoalan bangsa ke depan," tegas JK di hadapan kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS). 

Baca Juga: Nah Loh, Gelagat Nggak Baik Habib Bahar Terendus, Pengakuan Soal Penembakan OTK Mulai Diragukan: Polisi Harus Periksa Nih Orang!

Baca Juga: Insya Allah Rakyat Bahagia! Dengar Nih Omongan Amien Rais: Sosok Ini Punya Segepok Dokumen Korupsi Teman-temannya Jokowi!

Di sisi lain, Mantan Ketua Umum Partai Golkar itu mengakui jika UU membolehkan pemerintah melakukan utang 60 persen dari pendapatan nasional. Namun, JK tetap mengingatkan perlunya kehati-hatian terhadap peningkatan utang pemerintah.

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover