Pegiat media sosial Permadi Arya alias Abu Janda melontarkan kritik keras buat Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang melarang konser musik Coldplay di Jakarta. Mereka menolak kedatangan grup band tersebut lantaran mendukung LGBT.
Abu Janda mengaku heran dengan sikap PA 212 dan MUI. Kedua lembaga itu dinilai sudah kelewatan. Dia lantas membandingkan sikap mereka dengan negara-negara muslim di Arab yang disebutnya tak terlalu peduli dengan keberadaan LGBT.
Dia menyebut negara-negara Arab hanya melarang perilaku LBGT, namun orang-orang yang tergabung dalam kelompok itu tetap diberikan hak hidup yang sama sebagaimana masyarakat pada umumnya.
"Yang dilarang di Arab Saudi adalah perilakunya, orangnya boleh gak hidup di Arab Saudi? Boleh!," kata Abu Janda dalam diskusi di sebuah stasiun televisi nasional dilansir Populis.id Minggu (21/5/2023).
Abu Janda kemudian membahas kebijakan pemerintah Qatar saat negara itu menjadi tuan rumah piala dunia 2023. Dia menyebut pemerintah setempat tetap memperbolehkan LGBT masuk stadion dan menyaksikan pertandingan. Yang dilarang adalah mengibarkan bendera LGBT di dalam stadion.
"Apakah Qatar melarang LGBT nonton bola? Nggak! Yang tidak boleh itu mengibarkan bendera pelangi di stadion selama pertandingan," tegasnya.
"Ini berlaku juga di Emirat Arab, Dubai, Abu Dhabi, semua negara-negara Arab tidak melarang LGBT tinggal di negaranya. Ini cuma buat komparasi sesama negara mayoritas Islam. Artinya negara Islam Arab ini saja sudah menghargai hak para LGBT, mereka punya hak sama seperti manusia lain pada umumnya," tambahannya.