Pengamar politik Refly Harun turut mempertanyakan aksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengundang deretan Jenderal Purnawirawan ke Istana Negara.
Tak hanya itu, dirinya juga mempertanyakan alasan Presiden Jokowi tidak mengundang mantan Panglima TNI Jenderal Purn Gator Nurmantyo.
“Lagi-lagi Jokowi bicara tentang Pemilu, dan kali ini dia kumpulkan purnawirawan, pertanyaannya what’s for?” cetusnya dalam akun Youtubenya, seperti diliaht Selasa (23/5/2023).
Baca Juga: Duh... Moeldoko Belum Nyerah Ambil Alih Demokrat, Refly Harun: Apa yang Dilakukannya Tak Pantas!
Menurut dia, pertemuan tersebut harud diuraikan secara gamblang, apakah membahas calon presiden di Pilpres 2024 mendatang.
“Kira-kira presiden preferensi calon tertentu nggak? Atau misalnya purnawirawan yang datang itu pakai preferensi tertentu nggak?” katanya.
Selain itu, perlu juga dijelaskan alasan Gatot yang kerap kritis kepada pemerintah, tidak ada dalam pertemuan tersebut.
“Misalnya mengapa Gatot Nurmantyo yang jelas mantan Panglima TNI tidak diundang,” cetusya.
Sementara itu diketahui, Kepala Negara mengumpulkan purnawirawan TNI diundang Presiden Joko Widodo dalam pertemuan di Istana Negara, Jakarta, Senin (22/5), yang terdiri dari Ketua Umum DPP Persatuan Purnawirawan dan Warakawuri TNI dan Polri (Pepabri) Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar bersama Ketua Umum Persatuan Purnawirawan TNI-AD (PPAD) Letjen TNI (Purn) Doni Monardo, Ketua Umum (Ketum) Persatuan Purnawirawan Angkatan Laut (PPAL) Laksamana TNI (Purn) Siwi Sukma Adji, dan ketua umum PPAU Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto, serta undangan lainnya.
Agum Gumelar mengatakan, pertemuan tersebut terkait arahan Presiden Jokowi agar Pemilu 2024 itu bisa berjalan dengan lebih lancar, lebih aman, dibandingkan tahun 2019.
“Kami mendapat arahan tentang bagaimana upaya agar supaya 2024 itu bisa berjalan dengan lebih lancar, lebih aman, lebih tertib ketimbang 2019. lebih demokratis. maka kami sampaikan ke Pak Presiden bahwa para purnawirawan sebagai satu lembaga harus bersikap netral,” kata Agum kepada awak media, usai menghadap presiden, Senin (22/5).