Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Guntur Romli ikut mengomentari kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Bukhori Yusuf yang diduga menganiaya istri keduanya yang sedang hamil hingga pendarahan.
Menurut loyalis garis keras Ganjar Pranowo itu, kasus kekerasan sadis yang dilakukan kader partai pengusung Anies Baswedan pada Pilpres 2024 itu seharusnya menjadi perhatian khusus Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Ketimbang sibuk melarang konser Coldplay dengan alasan moral, Guntur Romli meminta MUI mengurus moral Bukhori Yusuf yang menurutnya sudah rusak total.
"Tolong kasih tau waketum MUI yang nolak Coldplay dengan alasan moral, apa kelakuan Bukhori Yusuf seperti ini karena sering nonton Coldplay? Ayo berpikir yang waras," kata Guntur Romli dalam sebuah cuitan di akun twitternya @GunRomli dilansir Populis.id Selasa (23/5/2023).
Adapun kasus kekerasan yang dilakukan Bukhori Yusuf ini viral di sosial media baru-baru ini. Kasus itu disebut-sebut telah dilaporkan ke Polda Jawa Barat pada tahun lalu, namun tak ada tindak lanjut dari pihak kepolisian.
Demi mencari keadilan istri kedua Bukhori Yusuf yang berinisial M itu kemudian mengadukan masalah ini ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI. Setelah M melaporkan kasus itu, Bukhori Yusuf kemudian mengundurkan diri dari DPR RI.
Kesal melihat kelakuan Bukhori Yusuf, Guntur Romli lantas memplesetkan kepanjangan PKS menjadi Partai Kelainan Seksual. Pasalnya selain melakukan KDRT Bukhori Yusuf juga disebut-sebut kerap menggigit dan melakukan tindakan di luar nalar saat berhubungan suami istri dengan bini keduanya itu.
"Partai Kelainan Seksual, Partai Kejahatan Seksual," tuntasnya.