Ketua Persaudaraan Alumni 212 Slamet Maarif mengkritik pernyataan Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman yang belum lama ini mengaku selalu berdoa pakai bahasa Indonesia lantara Tuhan yang ia yakini bukan orang Arab.
Slamet menegaskan, walau Dudung tidak menggunakan bahasa Arab dalam menjalankan ibadahnya, namun nama Dudung jelas mengandung unsur bahasa Arab. Dia lantas menyarankan Dudung untuk mengganti nama belakangnya, Abdurachman yang dari bahasa Arab menjadi bahasa Indonesia.
Baca Juga: Buntut Tuhan Bukan Orang Arab, PA 212 Sarankan KSAD Ganti Nama Jadi, Dudung Hamba Tuhan
"Nama dia ada bahasa Arab-nya juga, Abdurachman itu bahasa Arab. Namun, kalau mau diganti Dudung hamba Tuhan yang pemurah, ya, mangga wae atuh," ujar Slamet kepada wartawan Jumat (3/12/2021).
Ketimbang membicarakan agama, Slamet meminta Dudung fokus pada tugas - tugas pokoknya menjadi KASD, misalnya saja mengurus masalah Papua dari teroris Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang kerap menebarkan teror.
"Kembali kepada tupoksi KSAD, ya, lebih baik urus dan fokus separatis Papua yang sudah menewaskan puluhan anggota TNI," ujarnya.
Senada, Ustadz Felix Siauw juga ikut menyindir pernyataan Dudung. Felix mengaku heran dengan mereka yang mengaku tidak tertarik bahkan sering mengejek Arab, karena nama- nama yang mereka pakai kebanyakan mengandung unsur bahasa Arab, bukan bahasa Indonesia.
"Lucunya, yang bilang begini nama-namanya juga Arab. Abdullah, Abdurrahman, bukan bahasa Indonesia," kata Felix dalam sebuah unggahannya di akun instagram pribadinya.