Eks Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia Rizal Ramli kembali menyerang Presiden Joko Widodo. Tak main-main ekonom senior itu sampai membandingikan masa kepemimpinan Jokowi dengan Presiden Soeharto pada orde baru.
Menurut rezim Jokowi jauh lebih jahat ketimbang era Soeharto. Rizal Ramli mengatakan pada Orde Baru, Soeharto hanya menangkap dan memenjarakan orang yang terang-terangan mengeritiknya, namun pada masa kepemipinan Jokowi semua orang yang dianggap berseberangan dengan pemerintah ditangkap dan dipenjara tanpa proses hukum yang jelas, bahkan mahasiswa yang sekedar berunjuk rasa saja nasibnya bisa berakhir di dalam bui.
“Di KUHAP yang baru, kalau ada mahasiswa dan rakyat kritik menteri, gubernur, bupati, Anggota DPR bisa dipenjarain. Ini jauh lebih sadis dari zaman Soeharto. Zaman Soeharto hanya kritik presiden bisa dipenjarakan,” kata Rizal Ramli dalam acara peringatan 25 tahun reformasi di Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, Rabu (24/5/2023).
Dengan sikap rezim Jokowi yang demikian, Rizal Ramli mengatakan sistem demokrasi di Indonesia sejak Jokowi menjadi kepala negara justru mengalami kemunduran parah. Tak hanya itu, di rezeim ini pula kata Rizal Ramli praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) juga betumbuh subur.
“Namun, yang paling mengkhawatirkan lagi adalah gurita bisnis anak-anak keluarga Jokowi. Di mana baru enam tahun berkuasa, anak-anaknya sudah memiliki 60 perusahaan. Sementara, Tommy Soeharto bisnis itu ketika Soeharto sudah kuasa 15 tahun,” tutur Menko Ekuin Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur tersebut.
Masih di dalam diskusi tersebut, Rizal Ramli pun mengajak kepada para Mahasiswa khususnya di UI agar tidak ikut terjebak dalam tensi Pilpres 2024. Ketimbang terlibat di dalam politik praktis elektoral itu, ia menyarankan agar Mahasiswa fokus pada perbaikan sistem demokrasi dan keadilan di Indonesia.
“Kawan-kawan mahasiswa jangan mau tergiring drakor Copras-Capres. Fokus perbaiki sistem untuk mewujudkan demokrasi dan keadilan,” demikian pesan Rizal Ramli.