Tim bakal calon Presiden usungan Koalisi Perubahan Anies Baswedan angkat bicara setelah Kementerian PUPR mengoreksi data yang dipakai Anies Baswedan menyerang pemerintahan Joko Widodo dalam pidatonya di Milad ke-21 PKS akhir pekan lalu.
Dimana Anies membandingkan pembangunan jalan era Presiden Jokowi dan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Anies menyebut pada era SBY pembangunan jalan non tol yang sangat dibutuhkan masyarakat kecil sangat masif dilakukan.
Namun pembangunan itu justru melorot drastis di era kepemimpinan Jokowi yang disebutnya hanya membangun jalan berbayar alias jalan tol yang hanya dipakai kalangan tertentu saja. Kekinian diketahui data yang dipakai Anies Baswedan salah
Tim pemenangan Anies Baswedan Hendri Satrio (Hensat) mengakui hal itu, Anies Baswedan disebutnya keliru mengutip data pembangunan infrastruktur tersebut. Meski demikian Hanset tak mau Anies disalahkan begitu saja atas kekeliruan tersebut, dia justru menyalahkan wartawan yang disebutnya salah mengutip data dari PUPR, dimana data tersebut kemudian dikutip Anies dalam pidato tersebut.
"Itu PUPR menurut saya klarifikasi ke Katadata saja. Kan Mas Anies cuma membacakan hasil karya jurnalistiknya Katadata, gitu," ujar Hensat dilansir Jumat (26/5/2023).
Tanpa merasa bersalah karena sudah pakai data abal-abal untuk menyerang pemerintahan Jokowi, Hansat justru mengatakan pemerintah seharusnya berterima kasih kepada Anies Baswedan atas kekeliruan tersebut. Menurutnya, karena Anies membacakan data pembanding pembangunan jalan era SBY dengan
Jokowi, pemerintah jadi melakukan pengecekan ulang.
"Dan baguslah kalau kemudian diperbaiki. Jadi dicek-dicek saja tuh. Jadi thanks to Mas Anies lah. Akhirnya, pemerintah cek dan ricek lagi datanya," katanya.
Oleh karena itu, Hensat kembali menekankan agar Kementerian PUPR melakukan klarifikasi ke media yang dimaksudnya.
"Tapi, kalau klarifikasi, mestinya klarifikasinya ke Katadata tuh. Dan untung saja dibacain Anies. Jadi pada sibuk nyari perbaikan data. Mungkin kalau enggak dibacain, enggak dicek and ricek itu," ujar Hensat.