PAN dan PPP Terancam Terlempar dari Senayan di Pemilu 2024, Pengamat Singgung Dua Faktornya, Simak!

PAN dan PPP Terancam Terlempar dari Senayan di Pemilu 2024, Pengamat Singgung Dua Faktornya, Simak! Kredit Foto: Akurat

Pengurus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Amanat Nasional (PAN) tetap optimis masih berada dalam parlemen di 2024. Target Parliamentary Threshold (PT) bisa dicapai. Sejumlah lembaga survei merilis hasil survei. Hasilnya, tak satupun partai politik (parpol) baru yang mampu mencapai ambang batas parliamentary threshold (PT) empat persen.

Praktis yang diunggulkan adalah enam partai. Masing-masing, PDIP, Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat, PKS dan PKB.

Bahkan, lembaga survei kompak menyebut tiga partai parlemen berada di bawah ambang batas. SMRC menempatkan Partai Nasdem (3,6 persen), PAN (1,3 persen), dan PPP (1,2 persen).

Adapun IPI menempatkan PAN (2,7 persen), PPP (2,6 persen), Perindo (2,5 persen) dan Partai Hanura (0,9 persen), gagal menembus senayan.

"PT 4 persen itu amat berat bagi parpol yang tak punya banyak faktor keuntungan untuk mengerek elektabilitas mereka," kata Pengamat Politik, Nurmal Idrus, Rabu, 24 Mei.

Parpol parlemen papan tengah, diakuinya, juga mesti waspada. Selain banyaknya parpol baru, mereka juga patut menjaga kepercayaan publik.

Misalnya, mengadvokasi kader dengan maksimal agar bekerja secara ril bagi masyarakat.

"Jika membandingkan Pemilu 2019, PPP dan PAN patut waspada. Perolehan dukungan mereka berada di titik kritis. Tak mencapai dua kali dari batas PT 4 persen," jelas mantan Ketua KPU Kota Makassar ini.

Ia menyebut meski parpol papan tengah terpantau belum lolos, mereka masih bisa melakukan kerja-kerja politik secara masif demi mendongkrak elektabilitasnya.

Tak hanya itu. Parpol papan tengah itu tidak boleh salah dalam mendukung atau mengusung capres agar tetap dapat efek ekor jas.

"Sejumlah faktor akan menyertai masa depan parpol di 2024 apakah mereka bisa menembus PT atau tidak," tegasnya.

Lihat Sumber Artikel di Fajar Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan Fajar.

Selanjutnya
Halaman

Terkait

Terkini

Populis Discover