Isu duet Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo kembali mengemuka dalam satu dua hari belakangan ini. Sebelumnya wacana itu sempat muncul langsung meredup beberapa hari setelahnya.
Isu duet Prabowo-Ganjar sebagai calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 itu muncul lagi setelah Presiden Joko Widodo disebut-sebut masih mengupayakan duet tersebut. Pernyataan itu disampaikan langsung Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi.
Terkait hal Partai Keadilan Sejahtera yang merupakan eks rekan koalisi Gerindra pada Pilpres 2019 meyakini Duet Prabowo-Ganjar tidak akan terwujud, itu adalah wacana yang sukar direalisasikan karena berbagai alasan. Salah satu alasan gagalnya duet tersebut karena PDI Perjuangan disebut-sebut ogah diberi jatah calon wakil presiden sebab PDIP adalah partai pemenang pemilu sebelumnya.
“Hah, masak gitu. PDIP itu pemenang Pemilu 2019 lho. Emang mau?” kata Anggota Majelis Syuro PKS, Tifatul Sembiring dalam sebuah cuitan di akun twitternya dilansir Jumat (26/5/2023).
Sementara itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai bahwa komposisi yang paling memungkinkan adalah Prabowo sebagai capres dan Ganjar cawapres. Ini lantaran PDIP sudah pernah memberi janji akan mengusung Prabowo.
Di satu sisi, elektabilitas Prabowo lebih kuat dibandingkan Ganjar. Prabowo, katanya, juga memiliki mayoritas pemilih dari partai lain, sementara Ganjar hanya disuplai dari pemilih PDIP, Megawati, dan Jokowi.