Musuhnya Rizieq Shihab Masuk Bursa Cawapres Ganjar Pranowo, PDI Perjuangan Langsung Kena Ledek PA 212, Sampai Dikatain Parpol Usang, Astaga

Musuhnya Rizieq Shihab Masuk Bursa Cawapres Ganjar Pranowo, PDI Perjuangan Langsung Kena Ledek PA 212, Sampai Dikatain Parpol Usang, Astaga Kredit Foto: Antara/Dhemas Reviyanto

Tokoh Persaudaraan Alumni 212 (PA 212), Slamet Maarif menanggapi sikap Politisi PDI Perjuangan Kapitra Ampera yang mengusulkan agar Kepala Staff Angkatan Darat (KSAD) Dudung Abdurachman menjadi Calon Wakil Presiden (Cawapres) untuk Pilpres 2024 nanti. 

Menurut Slamet, apa yang dilakukan Kapitra adalah hal biasa. Menurutnya, setiap warga negara berhak memberikan dukungan politik kepada siapapun.

Baca Juga: Dulu Bawa Pasukan Acak-acak Petamburan, Jenderal Dudung Kini Dapat Dukungan dari Eks Orang Dekat Rizieq Shihab Jadi Cawapres

"Dukung mendukung dalam masa Pilpres ya Boleh boleh aja. Harus dihargai juga," ucapnya saat dihubungi Populis.id pada Jumat (26/05/2023).

Namun demikian, Slamet mempertanyakan apakah ada partai politik yang mau untuk mengusung mantan Pangkostrad itu. 

"Persoalannya apa ada partai yang jadikan dusung Cawapres?," ucapnya. 

Slamet lantas menanggapi klaim Kapitra yang menilai Dudung sangat dicintai rakyat. Ia menegaskan jika Kapitra berbicara tidak berbasis data, karena dalam berbagai survei yang dilakukan oleh berbagai lembaga, nama Dudung tak pernah disebutkan.

"(Dicintai) Rakyat yang mana? Dalam survey manapun ga muncul tuh namanya. Pak Kapitra berlebihan ah," pungkasnya.

Terpisah, Wasekjen PA 212 Novel Bamukmin mengingatkan tentara tidak boleh ikut-ikutan dalam kancah politik. Menurutnya, TNI harus netral dalam perpolitikan Indonesia.

Baca Juga: Musuhnya Rizieq Shihab Masuk Radar Cawapres Ganjar Pranowo, Ibu Mega Langsung Dirujak: Bukti Nyata Anda Otoriter!

Baca Juga: Anies Teriak Lantang Saat Singgung Korupsi BTS yang Seret Johnny Plate, Pendukungnya Ikutan Girang: Capres Lain Mana Berani Ngomong Begini

"Masalah pernyataan kapitra untuk dukung dudung jadi cawapres itu sah saja sebagai warga negara yang mempunyai hak dipilih dan memilih. Namun Dudung adalah tentara yang masih aktif jelas untuk masuk kanca politik, tentunya terbentur dengan aturan di tubuh TNI sendiri yaitu harus netral," pungkasnya.

Terkait

Terpopuler

Terkini