Kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua pimpinan Egianus Kogoya kembali muncul untuk menyatakan keinginan mereka serta alasan di balik penyanderaan pilot Susi Air, Kapten Philips Mark Mehrtens.
Kapten Philips sendiri sudah diculik dan menjadi sandera KKB sejak 7 Februari 2023 lalu. Setelah hampir empat bulan, muncul video ancaman yang dibagikan oleh juru bicara Komando Nasional Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Operasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Sebby Sambom.
Baca Juga: Jelang Pemilu 2024, Megawati Minta Kader Kompak untuk Menangkan PDIP dan Ganjar di Banten
Dalam video itu, Kapten Philips tampak mengenakan topi dan kaus hitam. Ia juga memegang bendera Kejora sambil dikelilingi oleh para anggota KKB yang memegang senjata. Pilot Susi Air itu kemudian menyampaikan keinginan Egianus dkk.
“KKB Papua di sini memberikan waktu dua bulan lagi bagi negara-negara di luar Indonesia untuk berdialog dengan Indonesia dan Papua tentang Papua Merdeka,” kata Kapten Philips lewat video itu, dikutip Populis.id pada Minggu (28/5/2023).
Ia menambahkan, “Jika (Papua Merdeka) itu tidak terjadi dalam dua bulan, maka mereka mengatakan akan menembak saya.”
Menegaskan apa yang disampaikan Kapten Philips, Egianus juga meminta Indonesia mengakui kemerdekaan Papua untuk membebaskan pilot Susi Air tersebut.
“Kalau dua bulan kalai dari negara tidak dialog dengan Indonesia terus Indonesia kalau tidak mengaku berarti dua bulan itu kalau lewat, berarti kami akan tembak pilot,” pungkasnya menekankan.
Sementara itu, pihak kepolisian sendiri disebut masih melakukan penyelidikan tentang video KKB Papua dan Kapten Philips yang beredar itu.