Loyalis garis keras Anies Baswedan Eko Widodo mengklaim saat ini sejumlah pihak sedang berusaha keras menjegal junjungannya untuk maju pada Pilpres 2024 mendatang. Eko menegaskan saat ini upaya penjegalan terhadap bakal calon presiden usungan koalisi perubahan semakin nyata dan masih.
Pernyataan Eko dilontarkan untuk menanggapi omongan peneliti CSIS Jusuf Wanandi dalam sebuah wawancara dengan jurnalis senior Rosianna Silalahi beberapa waktu lalu. Dalam wawancara itu Jusuf Wanandi mengatakan sebaiknya Pilpres 2024 hanya diikuti dua pasangan calon saja.
"Ternyata benar mengapa Anies terus dijegal,” kata Eko dilansir Populis.id dalam sebuah cuitan di akun twitter miliknya, Minggu (28/5/2023).
Eko mengatakan, kelompok yang hendak menjegal Anies adalah kelompok yang mendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada Pilkada DKI Jakarta 2017 silam, dia menyebut mereka masih sakit hati setelah Ahok ditekuk Anies pada Pilkada tersebut.
“Karena masih berkaca pada kekalahan mereka di 2017. Silahkan rakyat menilai!" tuturnya.
Sebagaimana diketahui, Jusuf Wanandi blak-blakan mengatakan, Pilpres 2024 sebaiknya hanya diikuti dua pasangan calon saja. Dia mengatakan keinginan itu datang dari koalisi dan pendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo.
“Kalau saya melihat teman-teman kita ini yang berjuang ini pasti tidak akan membiarkan ini menjadi empat ataupun kalau bisa jangan tiga. Jangan tiga calon karena terlalu banyak harus memperkirakan jadi ndak jadinya itu,” ujarnya dalam acara tersebut.
Dalam wawancara tersebut, Jusuf juga menyinggung kekalahan Ahok pada Pilkada DKI Jakarta yang saat itu diikuti tiga pasangan calon dan berlangsung dua putaran itu. Dimana pada putaran kedua Ahok takluk dari Anies.
"Bukan tiga nama ya itu betul, karena tiga nama selalu membuka kesempatan dua satu dan siapa jadi nomor dua berbeda. Karna tiga nama beresiko dan bahwa keluarnya nanti bisa berbeda, seperti dulu Anies melawan Ahok di Pilkada Jakarta, dua satu lantas kalah yang ketiga itu," tandanya.