Pegiat hak asasi manusia Natalius Pigai kembali menyerang PDI Perjuangan, serangan laki-laki dari Papua buat partai politik besutan Megawati Soekarnoputri itu bukan baru pertama kali, beberapa hari lalu, Natalius Pigai juga melontarkan kritik keras buat partai politik yang bermarkas di Menteng, Jakarta Pusat itu.
Kali ini Natalius Pigai membandingkan nasionalisme PDI Perjuangan dengan NasDem. Baginya partai yang dipimpin Surya Paloh itu lebih Indonesia ketimbang PDI Perjuangan. Ada banyak hal yang alasan oleh Natalius menyebut NasDem lebih nasionalis dari PDIP
“Mengapa NasDem Milik Indonesia? Pertama Nasdem Usung sistem pemilu distrik. PDIP Popular,” kata Natalius pigai dilansir Populis.id dari laman twitternya @NataliusPigai 2 Minggu (28/5/2023).
Hal lainnya yang membuat Natalius lebih mengunggulkan NasDem lantaran partai politik tersebut berani mengusung kaum minoritas sebagai calon presiden, sedangkan PDI Perjuangan sepanjang sejarahnya hanya berfokus mengusung kaum mayoritas yakni capres dari pulau Jawa.
“Mengusung minoritas jd Capres. PDIP hanya satu suku,” sambungnya.
Nasionalisme kedua partai politik ini lanjut Natalius Pigai juga bisa dilihat perbedaannya dari cara berpidato kedua ketua umum partai tersebut. Surya Paloh menggunakan bahasa Indonesia yang adalah bahasa persatuan sedangkan Megawati memakai bahasa Jawa hanya dimengerti segelintir orang saja.
“SP (Surya Paloh) Pidato berbahasa Indonesia. Mega Pidato berbahasa Jawa.,” tuturnya.
Perbedaan lainnya kata Natalus NasDem memiliki menteri yang datang dari putra-putri terbaik daerah. Setiap daerah klaim Natalius punya perwakilan menterinya masing-masing di NasDem, sedangkan PDI sama sekali tidak, menteri-menteri dari PDI tetap berfokus hanya di satu kalangan saja.
“Menteri sedikit tapi bagi Aceh, Lampung, NTT & Jawa. PDIP NTT saja tidak.,” tukasnya.