Kader Partai Demokrat Yan Harahap turut berkomentar terkait KSP Moeldoko yang ingin mengambilalih Partai Demokrat lewat upaya peninjauan kembali (PK) di Mahkamah Agung (MA).
Menurut Yan Harahap, keberanian Moeldoko yang ingin merebut partai lambang bintang mercy itu karena merasa ada yang menyokong dirinya.
“Ada yg bertanya, kenapa Moeldoko ‘seberani’ itu ingin merebut Demokrat —yang Ketua Majelis Tingginya adalah orang yg telah pernah mengangkat harkat dan martabatnya dgn menjadikannya sbg Kasad lalu Panglima TNI? Alasannya sederhana, ia merasa ada yang ‘membekingi’,” cuitan Yan Harahap dalam akun Twitter-nya dilansir Populis.id, Selasa (30/5/2023).
Ia juga menduga bahwa Moeldoko mendapat full backup dari atasannya. Pasalnya, tak mungkin seorang bawahan berani membuat gaduh hingga merampas partai orang lain.
“Sebab patut diduga ia mendapat ‘full backup’ dari atasannya. Karena, seorang atasan yg baik tak mungkin membiarkan bawahannya berbuat ‘gaduh’, apalagi ingin ‘membegal’ partai orang lain,” ucapnya.
Sebelumnya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menanggapi pernyataan Pakar Hukum Tata Negara Denny Indrayana terkait KSP Moeldoko yang ingin mengambilalih Partai Demokrat.
Baca Juga: Demokrat Sindir Mahfud Md: Jangan Malah Sibuk Mau Cari Siapa yang Bocorkan…
“Menarik yg disampaikan Prof Denny Indrayana melalui twitnya ttg informasi bakal ditetapkannya Sistem Proporsional Tertutup oleh MK dlm Pemilu 2024. Juga menarik, mengait PK Moeldoko di MA yg digambarkan Partai Demokrat sangat mungkin diambil alih Moeldoko,” cuitan SBY dalam akun Twitter-nya.
Dalam informasi yang didapati, ada tangan-tangan politik yang mengganggu Partai Demokrat agar tak bisa menjadi peserta Pemilu 2024.
“Berkaitan dgn PK Moeldoko di MA, tadi malam saya terima telpon dari mantan menteri yg sampaikan pesan politisi senior (bukan Partai Demokrat) berkaitan PK Moeldoko ini. Pesan seperti ini juga kerap saya terima. Jangan-jangan ini serius bahwa Demokrat akan diambil alih,” tuturnya
“Berdasarkan akal sehat, sulit diterima PK Moeldoko dikabulkan MA karena sudah 16 kali pihak KSP Moeldoko kalah di pengadilan,” sambungnya.
Ada yg bertanya, kenapa Moeldoko ‘seberani’ itu ingin merebut Demokrat —yang Ketua Majelis Tingginya adalah orang yg telah pernah mengangkat harkat dan martabatnya dgn menjadikannya sbg Kasad lalu Panglima TNI? Alasannya sederhana, ia merasa ada yang ‘membekingi’. Sebab patut… pic.twitter.com/ULGc9YODy1
— Yan A. Harahap (???? ???? ????) (@YanHarahap) May 29, 2023