Surat undangan dari Gubernur Bali, I Wayan Koster untuk Walikota/Bupati se-Bali ramai disorot publik setelah viral di media sosial. Gara-gara surat undangan tersebut, Wayan Koster disebut telah melangkahi Presiden Joko Widodo.
Pasalnya dalam surat undangan rapat koordinasi membahas maraknya perilaku wisatawan mancanegara di Bali yang dianggap tidak pantas, tidak sopan, hingga melanggar peraturan perundang-undangan itu, Wayan Koster tidak menyebut nama Presiden Jokowi, ia justru membawa-bawa arahan Ketua Umum PDI Perjuangan sekaligus presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri.
Baca Juga: Kubu Moeldoko Desak Polisi Segera Borgol SBY: Tindakannya Mengundang Kebencian dan Makar!
"Memperhatikan arahan Presiden ke-5 Republik Indonesia, Ibu Prof. Dr. (HC) Hj. Megawati Soekarnoputri, berkenaan dengan maraknya perilaku wisatawan mancanegara di Bali, yang tidak pantas, tidak sopan, dan berbicara kasar, serta melakukan aktivitas usaha, dan melakukan pelanggaran peraturan perundang-undangan, yang berdampak merusak nama baik dan citra pariwisata Bali," demikian bunyi salah satu poin dalam surat tersebut dilansir dari unggahan Twitter @PartaiSocmed Selasa (30/5/2023).
"Sehubungan dengan hal tersebut, saya mengundang Saudara untuk hadir tanpa mewakili acara rapat koordinasi yang dilaksanakan pada hari Rabu (Buda Pahing, Landep), 31 Mei 2023, pukul 11.00 WITA, di Gedung Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Renon, Denpasar," lanjut isi surat tersebut.
Dalam surat itu Wayan Koster juga menjelaskan sejumlah arahan Megawati. Salah satu arahannya adalah mewajibkan para pejabat terkait untuk hadir tanpa diwakilkan. Bahkan, Gubernur Bali itu mengaku diperintah oleh Megawati untuk melaporkan pejabat yang tidak hadir dalam rapat koordinasi.
"Khusus kepada Walikota/Bupati se-Bali, Saya perlu menyampaikan bahwa Presiden ke-5 Republik Indonesia, Ibu Prof. Dr. (HC) Hj. Megawati Soekarnoputri menegaskan Saudara wajib untuk hadir tanpa mewakilkan. Saya diperintahkan untuk melaporkan bagi Saudara yang tidak hadir kepada Beliau, sebagai bentuk perhatian serius Beliau terhadap berbagai perilaku wisatawan mancanegara yang mencoreng nama baik Bali," tulisnya.