Tersangka kasus penganiayaan sadis terhadap David Ozora, Mario Dandy dan Shane Lukas tiba-tiba saja dievakuasi ke Rutan Salemba, Jakarta Pusat setelah sebelumnya kedua pelaku kriminal itu sempat dijebloskan ke rutan Cipinang setelah keduanya diserahkan Polda Metro Jaya ke Kejaksaan Agung pada akhir pekan lalu.
Adapun pemindahan kedua narapidana itu dilakukan di tengah ramainya isu Mario dan Shane mendapat perlakuan istimewa di dalam tahanan yang membuat sejumlah netizen berharap keduanya dipukul narapidana lain di dalam penjara.
Koordinator Humas dan Protokol Ditjen PAS, Rika Aprianti mengatakan pemindahan Mario Dandy dan Shane Lukas tak ada kaitanya dengan isu yang sedang viral tersebut. Kedua dievakuasi ke rutan Salemba lantaran kapasitas rutan Cipinang sudah melampaui batas. Saat ini kata Rika sudah ada 3.451 narapidana yang ditahan di rutan Cipinang.
“Pemindahan dilakukan sebagai bagian dari deteksi dini serta karena kondisi rutan Cipinang yang sangat overcrowding hampir 300 persen.” kata Rika kepada wartawan, Rabu (31/5/2023).
Rika mengatakan, pemindahan tahanan tidak hanya dilakukan untuk Mario dan Shane, sejumlah narapidana lainnya bakal dipindahkan secara bertahap ke berbagai rutan di wilayah Jabodetabek dalam waktu dekat ini.
“Penerapan aturan dan pemberian hak diberlakukan sama, tidak ada yang diistimewakan,” katanya.
Mario Dandy bersama 19 warga binaan dipindahkan dari Lapas Cipinang ke Lapas Salemba pada Selasa (30/5/2023) sore.
Di Lapas Salemba, Mario Dandy juga menjalani proses administrasi dan SOP serta pemeriksaan berkas dan pengecekan kesehatan.
“Saat tiba di Lapas Salemba, Dandy dkk dilakukan proses administratif antara lain pengecekan berkas dan kesehatan serta proses administratif lainnya,” katanya.
Mario Dandy ditempatkan di kamar masa pengenalan lingkungan di Lapas Salemba bersama 9 orang lainnya.
“Mario dandy selanjutnya ditempatkan di kamar mapenaling (masa pengenalan lingkungan) bersama 9 orang lainnya,” tuturnya.
