Komisaris PT Pelni Dede Budhyarto ikut menanggapi respons calon Presiden Anies Baswedan dan Koalisi Perubahan atas pernyataan Presiden Joko Widodo yang mengaku bakal cawe-cawe pada Pilpres 2024 mendatang. Dimana Anies Baswedan dan Koalisi Perubahan menentang keras sikap politik Jokowi tersebut.
Menurut Kang Dede sapaan Dede Budhyarto, Anies Baswedan dan aliansinya jelas protes terhadap sikap cawe-cawe Jokowi lantaran mereka sadar, sikap Jokowi yang demikian membuat peluang kekalahan Anies Baswedan pada Pilpres nanti terbuka lebar.
“Orang-orang yg sudah merasa kalah akan panik & banyak alasan, contohnya Bacapres mantan Gubernur terburuk sepanjang sejarah DKI @aniesbaswedan Cawe-Cawe JKW bikin Bacapres & koalisinya tak bisa tidur, KENAPA??” kata Kang Dede dalam sebuah cuitannya di akun twitternya @kangdede78 dilansir Populis.id Rabu (31/5/2023)
Kang Dede menyatakan sikap politik Jokowi membuat Anies Baswedan Cs tak tenang lantaran pada Pilpres lalu jumlah pemilih Jokowi adalah 55,5 persen dari total pemilih atau secara spesifiknya Jokowi memiliki 85.607.362 orang pendukung.
Dengan sikap cawe-cawe Jokowi kata Kang Dede, maka calon Presiden yang didukung Jokowi jelas menang telak karena semua pendukungnya jelas ikut memilih sosok tersebut. Hal ini yang kemudian membuat Anies Baswedan dan aliansinya protes keras.
“Jumlah perolehan suara Jokowi di Pilpres 2019 mencapai 85.607.362 atau 55,50% suara. Yg didukung pasti MENANG TOTAL,” tukasnya.
Sebagaimana diketahui Anies Baswedan mengaku sejak malam hingga siang, dirinya menerima banyak aspirasi dan kekhawatiran soal Presiden Jokowi ikut cawe-cawe dalam Pilpres 2024
Menurutnya, ada yang mengungkapkan kekhawatiran penjegalan, ada yang mengungkapkan kekhawatiran kriminalisasi, ada yang mengungkapkan kekhawatiran tentang tidak netralnya penyelenggaraan pemilu.
Baca Juga: Jangan Kaget! Ini Kabar Terbaru dari Pak Polisi Soal Penembakan Habib Bahar, Ternyata…
Adapula yang khawatir tentang caleg-caleg yang mungkin dapat perlakuan tidak fair.
"Ada kekhawatiran partai-partai mendapat perlakuan tidak fair, calon-calon presiden yang mendapat perlakuan tidak fair," kata Anies.